Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendorong Kompetensi Digital Peserta didik

16 Februari 2021   16:44 Diperbarui: 16 Februari 2021   16:53 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Dalam menghadapi era digital tentunya peserta didik harus dipersiapkan dari sekarang sehingga mereka mampu dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di masa mereka berada di tengah-tengah masyarakat. Perkembangan dunia yang akan mengarah pada dunia digital sebenarnya sudah kita hadapi dan saat ini kita sedang berada di dalamnya walaupun dengan kondisi keterpaksaan dan minim persiapan karena adanya perubahan yang sangat cepat dan luar biasa.

Kompetensi digital merupakan kompetensi yang akan dibutuhkan oleh peserta didik dimasa yang akan datang dan sesuai dengan DigCom 2.0 ada 5 hal yang perlu dilakukan untuk mendorong kompetensi digital peserta didik yaitu : informasi dan melek media, komunikasi dan kolaborasi digital, pembuatan konten Digital, Penggunaan yang bertanggung jawab dan pemecahan masalah Digital.

Tentunya dalam mencapai kompetensi peserta didik dalam dunia Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama dan membutuhkan pendidik yang mampu menjadi agen perubahan ataupun innovator-inovator dalam dunia Pendidikan. Lalu bagaimana pendidik dalam mendorong kompetensi digital peserta didik melalui proses pembelajaran yang mereka laksanakan baik secara online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ) ataupun jika proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka.

  • Belajar Mandiri. Guru harus melakukan kegiatan pembelajaran yang dapat menuntun peserta didik untuk dapat mengartikulasikan kebutuhan informasi, menemukan informasi, mengolah, sampai pada tahap mengevaluasi informasi yang mereka dapat melalui lingkungan digital. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan metode-metode pembelajaran yang dapat menunjang hal tersebut seperti Inquiri base learning, discovery base learning, problem base learning, dan lain sebagainya sehingga ke depannya para peserta didik kompeten dalam mencari, menganalisa dan mengevaluasi sebuah informasi dan tidak dapat dipermainkan oleh sumber informasi yang tidak jelas.
  • Komunikasi Digital. Guru lebih mengefektifkan komunikasi digital dengan peserta didik karena di zaman ini komunikasi tidak lagi dibatasi oleh ruang kelas dan waktu belajar tetapi komunikasi dapat dilakukan setiap kali dibutuhkan. Selain itu komunikasi secara kolaborasi juga perlu ditinggkatkan dengan menumbuhkan forum-forum diskusi baik pada Learning Management System (LMS) yang digunakan oleh sekolah maupun dengan menggunakan aplikasi forum diskusi lain yang sekiranya dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran.
  • Aktif membuat konten digital. Peserta didik saat ini bukan lagi hanya sebagai konsumen tetapi juga produsen dari materi ajar karena itu mereka juga perlu di dorong untuk membuat konten-konten digital yang berkaitan dengan materi ajar. Hal itu dapat mendorong peserta didik jika Guru juga dapat melakukan hal yang sama, bentuk content digital saat ini sangatlah beragam seperti Video, infographics, gambar 360, Podcast maupun dalam bentuk lain yang sekiranya.
  • Gunakan hasil karya sendiri. Di zaman keterbukaan seperti saat ini, Guru juga perlu untuk melatih para peserta didik untuk menghargai karya orang lain seperti dengan membuat sebuah karya dari hasil karyanya sendiri dan dapat mempertanggung jawabkan karyanya tersebut di tengah-tengah masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan menginformasikan mengenai hak cipta, plagiat dan lain sebagainya sehingga mereka akan lebih tenang dan sehat jika mereka mengandalkan karyanya sendiri.
  • Menciptakan karya baru. Peserta didik didorong untuk dapat menciptkan karya-karya baru dengan kompetensi yang mereka miliki sehingga mereka dapat benar-benar menjadi pencipta bukan hanya sebagai pemakai karya orang lain dan hal itu merupakan hasil capaian dari pembelajaran yang berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skills) jika mereka sudah mampu untuk mencipta tentunya mereka akan mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang muncul dari lingkungan digital yang mereka hadapi.

Ada banyak cara dan Langkah yang dapat kita lakukan tergantung kreativitas dari pendidik dan tentunya para pendidik di Indonesia merupakan inovator yang akan membawa perubahan bagi wajah Pendidikan di Indonesia. Salam Merdeka belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun