Di tengah mewabahnya virus Corona yang menyerang Indonesia, pemerintah mengadakan tindakan dengan melakukan semi lock down dengan meminta masyarakat dengan melakukan 3 B (belajar, bekerja, dan beribadah) di rumah dengan harapan akan meminimalisir peredaran virus yang selama kurang lebih 3 bulan ini menyedot perhatian dunia.
Peserta didik di sekolah diminta untuk belajar di rumah dan bukan pergi liburan dan berbagai metode dilakukan oleh sekolah untuk membuat peserta didiknya untuk terus belajar di rumah. Ada yang menggunakan media social, menggunakan LMS maupun menggunakan video untuk dapat membantu peserta didik belajar di rumah.
Sejak dimulainya siswa belajar di rumah, ada beberapa masukan yang penulis terima mengenai peserta didik belajar di rumah, salah satu yang paling banyak adalah para Guru hanya memberikan tugas untuk dikerjakan oleh siswa tanpa ada yang menuntun mereka untuk mengerjakan tugas tersebut sehingga siswa agak sedikit malas untuk mengerjakan tugasnya.Â
Di samping itu ada rasa kejenuhan dari peserta didik karena terkurung di rumah dengan setumpuk tugas yang diberikan oleh Guru di sekolah dan ini baru pertama kali tentunya mereka alami. Hal ini memang harus menjadi perhatian sekolah juga karena mereka tentunya akan merasa terbebani dengan terus berdiam diri dirumah tanpa bisa kemana-mana dan hanya berkutat dengan tugas semata.
Melihat hal tersebut tentu diperlukan ada interaksi antara Guru dengan peserta didik dalam menjalani proses belajar di rumah. Salah satu yang dapat dilakukan dengan melakukan teleconference dengan peserta didik.Â
Dengan adanya interaksi antara Guru dengan siswa setidaknya mereka akan mendapatkan suntikan semangat dalam menjalani proses pembelajaran di rumah. Ada beberapa aplikasi yang dapat digunakan oleh Guru dan peserta didik untuk melakukan kelas (teleconference) dengan peserta didiknya. Berikut ini beberapa aplikasi yang dapat digunakan :
- Zoom.us. Zoom merupakan aplikasi yang cukup banyak digunakan untuk melakukan teleconference saat ini dan cukup mudah digunakan baik melalui PC,Laptop ataupun melalui Smartphone dan untuk menggunakan zoom ini cukup mudah dan relatif stabil untuk digunakan. Zoom sendiri ada 2 versi : versi gratis dan versi berbayar. Kelebihan dari versi berbayar adalah waktu dalam melakukan online tidak terbatas sedangkan versi gratis dibatasi 40 menit tetapi bisa kita log in lagi. Meeting ID versi berbayar akan tetap sedangkan versi gratis meeting ID akan berubah-ubah. Tetapi menurut penulis untuk melakukan teleconference dengan siswa versi gratis sudah cukup mumpuni untuk digunakan oleh guru dalam membuat kelas online.
- Google Meet Hangouts. Ini merupakan produk yang dikeluarkan oleh Google dan sebenarnya sudah cukup lama ada tetapi belum terlalu populer di kalangan masyarakat khususnya di masyarakat Indonesia sendiri. Google Meet Hangouts sendiri sejatinya adalah premium atau berbayar tetapi sehubungan dengan wabah virus corona, Google memberikan layanan gratis hingga 1 Juli 2020 sehingga dapat digunakan dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Aplikasi ini juga cukup mudah digunakan dan sangat mensuport jika digunakan menggunakan smartphone. Google Meet Hanggouts sendiri dapat menampung 250 peserta pada saat melakukan teleconference.
- Teams. Jika Google memiliki Google Meet Hangouts maka Microsoft juga memiliki produk yang dapat digunakan untuk melakukan teleconference dan sangat bersahabat juga dengan dunia pendidikan. Dari pengalaman menggunakan aplikasi ini, penulis merasa aplikasi ini selain untuk bisnis dapat digunakan untuk melakukan proses pembelajaran khususnya dalam hal berkolaborasi. Dengan Teams Peserta didik,Guru, Tenaga Kependidikan, termasuk orang tua dapat menjalin kerjasama, membuat konten, dan saling berbagi melalui Teams. Cukup dengan melakukan verifikasi yang menegaskan anda adalah lembaga akademis maka sekolah anda akan dapat menggunakan Teams secara gratis karena selama ini Microsoft sangat memberikan perhatian pada dunia pendidikan. Untuk melakukan teleconference dengan menggunakan video, cukup masuk ke menu Chat dan pilih simbol camera maka otomatis akan terhubung dengan peserta didik yang telah tergabung dengan anda di Teams.
Memang selain aplikasi yang disebutkan diatas masih banyak aplikasi yang dapat digunakan tetapi dari beberapa aplikasi yang penulis coba, ketiga produk tersebut yang menurut pendapat penulis cocok untuk digunakan oleh Guru. Semoga hal ini dapat membantu Guru untuk dapat melakukan teleconference dengan para peserta didiknya sehingga peserta didik tidak kehilangan sosok panutan untuk belajar walau mereka harus belajar di rumah.Â
Dengan kemajuan teknologi saat ini tentunya proses pembelajaran tidak boleh terhenti walau apapun situasinya, yang penting kita berani mencoba dan terus mencoba demi peserta didik kita. Selamat Mendidik, Salam Merdeka Belajar. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H