Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menerapkan "Critical Thinking" dalam Pembelajaran

3 Oktober 2019   12:03 Diperbarui: 3 Oktober 2019   12:23 6965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu kelemahan dari sistem Pendidikan kita selama ini adalah kurang dilatih dalam hal Critical thinking (berpikir kritis). Hal ini jelas terlihat dalam kehidupan masyarakat kita saat ini dimana sangat mudah sekali terprovokasi oleh berita-berita hoaks, malas untuk mengecek kebenaran dari sebuah informasi, suka dengan acara/kegiatan yang berbau gossip dan hal lain yang menunjukkan jika masyarakat kita tidak terbiasa dengan critical thinking.

Padahal salah satu yang perlu dikuasai oleh generasi mendatang dalam menghadapi era industry 4.0 adalah critical thinking.  Secara umum Critical thinking adalah kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional, memahami hubungan logis antar gagasan. Kemampuan ini akan sangat penting bagi generasi muda nusantara ini karena kedepan mereka akan menghadapi situasi dan kondisi yang penuh dengan ketidak pastian dan hal itu sudah jelas terlihat dihadapan kita.

Tentunya kita tidak ingin melihat generasi kita yang akan datang tersingkir dari persaingan global karena tidak mampu menyelesaikan/menemukan solusi akan ketidakpastian yang mereka hadapi. Generasi kita disingkirkan oleh robot dan tidak mampu mengisi pekerjaan-pekerjaan yang baru bermunculan yang saat ini mereka tidak temukan. 

Memiliki kemampuan Critical thinking akan membantu mereka untuk dapat lebih siap dalam menghadapi ketidak pastian dimasa mereka masuk ke dunia baru yang akan sangat berbeda dengan kondisi saat ini dan tentunya skill ini akan mereka terapkan dalam pekerjaan mereka di masa yang akan datang.

Untuk dapat berpikir kritis bukanlah sebuah skill yang mudah untuk dipelajari tetapi membutuhkan latihan-latihan yang pada dasarnya harus dimulai sejak memasuki usia sekolah. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melatih critical thinking pada anak sekolah :

1. MULAILAH DENGAN SEBUAH PERTANYAAN
Mulailah dengan memberikan sebuah pertanyaan terbuka yang tentunya tidak akan cukup jika mereka hanya menjawab dengan 'Ya' dan ,'tidak'. Berikanlah pertanyaan yang menginspirasi pencarian pengetahuan dan pemecahan masalah. 

Contoh pertanyaan yang dapat diberikan kepada peserta didik "apa dampak pengerusakan lingkungan yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia bagi dunia dan hal apa yang dapat anda lakukan untuk mengurangi pengerusakan lingkungan di sekitar anda?"

Dengan memberikan pertanyaan, doronglah peserta didik untuk melakukan brainstorming (bertukar pikiran), anda juga dapat menuliskan kemungkinan jawaban di papan tulis atau di slide presentasi anda sebagai referensi dari jawaban yang akan mereka berikan. 

2. BUAT SUMBER REFERENSI
Siswa tidak dapat berpikir kritis jika mereka tidak memiliki informasi yang mereka butuhkan. Mulailah latihan dengan tinjauan data terkait yang memastikan mereka dapat mengingat kembali fakta-fakta yang berkaitan dengan materi yang akan anda ajarkan. 

Hal tersebut dapat mereka dapatkan dari: membaca tugas dan pekerjaan rumah lainnya, pelajaran atau latihan sebelumnya, video, gambar, artikel maupun link dari sebuah website yang berkaitan dengan materi.

3. MENCIPTAKAN NEGARA
Ini bisa menjadi skenario pembelajaran berbasis proyek yang luar biasa tentang mempelajari apa yang membuat suatu negara. Dalam prosesnya, siswa belajar sejarah, geografi, politik, dan banyak lagi. Anda bisa menggunakan beberapa sumber dari website untuk membantu peserta didik anda untuk menyelesaikan proyek ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun