Mohon tunggu...
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR
POLTAK EFRISKO BUTARBUTAR Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional Development - Sokrates - Binus Creates

Hanya ingin berbagai untuk kemajuan Pendidikan di Indonesia, khususnya dalam penerapan teknologi dalam proses pembelajaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menerapkan "Critical Thinking" dalam Pembelajaran

3 Oktober 2019   12:03 Diperbarui: 3 Oktober 2019   12:23 6965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

4. GUNAKAN INFORMASI YANG TEPAT.
Belajar menggunakan informasi yang tepat sangat penting untuk keberhasilan siswa di sekolah dan kehidupan. Ini tentang mempelajari cara menggali melalui pengetahuan untuk menemukan fakta yang paling berguna dan tepat untuk memecahkan masalah. 

Siswa harus belajar mengumpulkan keahlian yang tepat untuk menginformasikan pemikiran mereka. Siswa diminta untuk mencari informasi dari berbagai sumber baik dari buku, internet atau sumber lain yang sekiranya dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah. 

Pencarian informasi dapat juga dilakukan melalui penelitian dengan harapan siswa akan mampu menganalisa informasi-informasi yang di dapatkan untuk menyelesaikan sebuah masalah.

5. MEMBUAT KELOMPOK
Anak-anak digital berkembang dalam lingkungan yang melibatkan kerja tim dan kolaborasi. Perlihatkan kepada anak-anak bahwa teman sebaya mereka adalah sumber informasi, pertanyaan, dan teknik pemecahan masalah yang bagus sehingga selain berlatih berpikir kritis mereka juga belajar untuk melakukan sebuah kolaborasi dalam menjawab sebuah masalah.

6. PENYELESAIAN MASALAH
Menugaskan masalah spesifik adalah salah satu cara terbaik untuk mengajarkan keterampilan berpikir kritis. Biarkan tujuan atau "jawaban" terbuka untuk pendekatan seluas mungkin. Ini adalah inti dari mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting yang membutuhkan penemuan dan sintesis pengetahuan melalui pemikiran kritis. 

Pada akhirnya, dengan proses yang tepat atas bimbingan anda, peserta didik akan belajar mengenai pemikiran kritis juga belajar cara memecahkan masalah secara bersamaan.  

7. BICARA DENGAN SKETSA
Tentunya kita mengetahui bahwa tidak semua siswa memiliki gaya belajar yang berbeda oleh karena itu dalam latihan pemikiran kritis ini, semua ide tidak semata-mata harus dalam bentuk tertulis tetapi bisa juga dituangkan dalam sebuah gambar sketsa sehingga anak-anak yang sulit menuangkan ide dalam sebuah tulisan akan terbantu dengan cara ini. 

Hal ini juga mendukung guru dalam menerapkan metode pembelajaran differentiated instruction method sehingga proses pembelajaran dapat memfasilitasi gaya belajar dari semua siswa.

8. MEMPRIORITASKANNYA
Setiap mata pelajaran menawarkan peluang untuk berpikir kritis, jadi ajarkan keterampilan berpikir kritis di garis depan pelajaran Anda. Periksa untuk memahami dan menyediakan ruang untuk diskusi, bahkan jika periode tersebut singkat. Anda akan mulai melihat pemikiran kritis sebagai budaya, bukan hanya kegiatan.

9. UBAH KONSEP BERPIKIR
Berpikir kritis melibatkan kerja intensif dan konsentrasi, tetapi siswa harus mempraktikkannya sendiri untuk sebagian besar proses bukan lagi mengharapkan/menunggu dari guru, sehingga pola pikir siswa akan terbentuk dengan baik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Selain itu anda juga akan menawarkan pelajaran yang lebih hidup, eksplorasi yang lebih mendalam, dan pembelajaran seumur hidup yang lebih baik.  

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun