Tawaran solusi
1. Rasul memproklamirkan bahwa dirinya juga sebagai Muallim
- Pertama, kita sepakati dulu bahwa Rasulullah adalah ustwatun hasanah sebagaimana firman Allah dalam surah al-Ahzab ayat 21 :
- Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.
Kedua, Rasulullah juga mendeklarasikan di dalam haditsnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah bahwa beliau diutus sebagai seorang guru ( ).
Dari penjelasan di atas maka seharusnya kita menggali dan meniru bagaimana pendidikan Rasulullah kepada para sahabat mulai dari kurikulum, tahapan, mengetahui karakteristik peserta didik, metode mengajar dan evaluasi.
2. Kurikulum
Kurikulum sebenarnya sederhana dalam agama kita sebagaimana Islam itu mudah. Contoh yang diriwayatkan oleh Jundub bin Abdillah radiyallahuanhu:
: ) (61) (1678) (5075)
Dari Jundub bin Abdillah beliau berkata: "Dahulu kami ketika remaja bersama Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, kami belajar iman sebelum Al Qur'an kemudian setelah kami belajar Al Qur'an bertambahlah keimanan kami. Sedangkan kalian sungguh pada hari ini justru belajar Al Qur'an dulu sebelum belajar iman" (Riwayat At Thabrani, Al Baihaqi, Ibn Majah.)
Perkataan Jundub bin Abdillah ini ditujukan kepada generasi setelahnya tabiin, Sehingga dalam riwayat Thabrani dalam kitab Al-Mu'jam Al-kabir ada tambahan dari perkata'an Jundub bin Abdillah:
"Adapun kalian hari ini belajar qur'an sebelum iman"