Ajang terakbar Sepak bola dunia (piala dunia) telah memasuki babak akhir. Tim Nasional (timnas) Prancis memastikan diri menjadi penantang serius Argentina di bapak puncak final piala dunia setelah berhasil melumpuhkan kekuatan wakil dari benua Afrika Maroco dengan skor 2-0. Sehari sebelumnya Argentina telah terlebih dahulu memastikan satu tiket ke babak final setelah mempecundangi Timnas Kroasia. Tanpa belas kasih, Luca Modric cs dicukur gundul oleh Lionel Messi  dan Alvares  3-0.Â
Namun, pada tulisan ini saya tidak bermaksud mengukur dan menganalisa kekuatan kedua tim tersebut untuk memprediksi sebuah kemenangan tetapi ada sudut pandang lain berkenaan dengan fenomena "eksodus" supporterÂ
Sejak bapak penyisihan grup seluruh penggemar sepak bola pasti telah memiliki "jagoan-nya" masing-masing. Saya misalnya, sedari dulu selalu menjagokan Argentina dan berharap Argentina-lah yang keluar sebagai juara. Â Lalu apa yang terjadi? ketika secara mengejutkan Argentina tersungkur di tangan pemilik ulayat jazirah Arab ( Arab Saudi) saya dan mungkin tifosi Argentina lain menjadi objek cemoohan dan bully oleh fans dari tim lain. Hal yang Sama juga berlaku sebaliknya.Â
Seiring berjalannya waktu, pertandingan demi pertandingan, terjadi eksodus supporter. Didahului oleh Timnas Jerman yang harus rela meninggalkan Qatar lebih awal.  di sinilah supporter Jerman di belahan bumi mulai melakukan "eksodus " dengan mendukung tim lain yang masih melaju ke babak sistem gugur. Eksodus serupa diikuti oleh supporter dengan basis dukungan besar seperti Timnas Spanyol, Portugal dan Brazil.  Bahkan Timnas Maroco yang sebelumnya hanya memiliki basis dukungan dari warga negara nya sendiri pun ikut tertimpa eksodus dukungan  fans  dari negara-negara "adidaya" sepak bola yang tak berdaya menggapai puncak turnamen.Â
Kini hanya ada dua tim. Tifosi Prancis dan Argentina harus rela menerima 'imigran' supporter sepak bola lain yang nimbrung mendukung.Â
Yang jelas, antara tifosi Argentina dan Prancis akan ada yang terluka di hari minggu nanti. Bagaimana dengan Para supporter eksodus? Mereka tidak akan merasakan apapun sebab mereka hanyalah pencari "suaka" atas luka yang diderita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H