Mohon tunggu...
Politicalway Institute
Politicalway Institute Mohon Tunggu... -

“Everything is acceptable until we stop accepting them.”

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Banjir Ujian Kepercayaan Publik pada Jokowi

9 Januari 2014   19:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_305060" align="aligncenter" width="538" caption="Sumber : newsliputan6"][/caption]

Dari 4 Langkah Atasi Banjir dalam Janji Kampanye, Belum Satupun Yang Dimulai Jokowi-Ahok.

Bagi publik sosial media, Banjir yang terjadi di hari kemarin Rabu (8/1) adalah sarana untuk melihat kecakapan dan reaksi Jokowi untuk menindaklanjuti satu persoalan di jakarta, Banjir yang menjadi musuh ibukota selama bertahun-tahun langsung memunculkan berbagai opini dalam berbagai tweet, khususnya kepada Jokowi yang jadi Nahkoda DKI Jakarta.

Perbandingan demi perbandingan ditampilkan publik sosial media, bagaimana era Foke (Gubernur sebelumnya) dengan Jokowi mengatasi banjir. Rabu kemarin menjadi hari dukung dan kritik bagi Jokowi.

Hujan yang terjadi sejak pagi hingga sore tersebut mampu mampu membuat ibukota seperti sungai di beberapa titik, beruntung Jokowi hujan mengguyur tidak lebih dari satu hari, sehingga perhatian dan mood publik sosial media tidak terus-terusan tertuju pada Jokowi.

Untuk mereview ingatan pembaca, dalam janji kampanyenya Jokowi dan Ahok mengatakan untuk mengatasi Banjir ada 4 langkah yang akan segera dilakukan bila dirinya terpilih jadi Gubernur, dan Jokowi-Ahok yakin langkah tersebut efektif mengatasi Banjir Jakarta dengan waktu yang tidak begitu lama.

4 langkah konkrit tersebut adalah pembangunan kolam penampungan air di tiap kelurahan, membeli daerah tangkapan air di hulu jakarta, membentuk otoritas pengendali sungai dan terakhir adalah mengintegrasi drainase dengan kanal banjir.

Dari 4 langkah dalam janji kampanye Jokowi-Ahok ini belum satupun yang dimulau dan ditindaklanjuti oleh Jokowi, sehingga memicu kritik keras terhadap Jokowi di sosial media.

Satu kesimpulan sederhana adalah, musim penghujan dan banjir yang diprediksi mulai januari dan februari baru berlangsung satu hari, namun Jakarta langsung berubah drastis menajadi sungai, inilah yang harus diantisipasi karena perbandingan jelas di depan mata tersebut langsung memicu pertanyaan bagiamana bila hujan 2 hari, 3 hari atau selama seminggu? mampukah Jokowi?

[caption id="attachment_305061" align="aligncenter" width="386" caption="Sumber : politicawave.com"]

13892722021878974840
13892722021878974840
[/caption]

Untuk itulah Banjir kami katakan sebagai musuh elektabilitas Jokowi di Sosial media,untuk menjelaskan hal tersebut kami menunjukkan bagaimana elektabilitas Jokowi hari ini di sosial media, ternyata Sentiment Index Jokowi langsung terjun ke -31,31%.Net Reputation anjlok ke angka -66,41%.

Sentiment Index adalah nilai yang mengukur langsung persepsi publik sosial media terhadap kandidat, dibandingkan dengan keseluruhan kandidat, Jokowi sendirian di posisi ini. selain Capres Golkar Aburizal Bakrie yang tertanam di elektabilitas paling buruk sejak satu bulan terakhir.yang menyelamatkan elektabilitas Jokowi adalah tingginya mention netral terhadap Jokowi pada hari kemarin. sehingga Earned Media Share Of Voice By Sentiment (EMSS) jokowi bertahan di angka 15,16%

  • Sentiment Index : -31,31%
  • EMSS : 15.16
  • *Net Reputation : -66,41 %

*(%Total mention positif - %Total Mention Negatif)

*Data menggunakan Politicawave.com dan dianalisa oleh politicalway Institute

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun