Pada hari itu, ketika matahari mulai timbul dari balik perbukitan hijau, cahayanya tidak hanya menerangi langit, tetapi juga membawa semangat harapan yang memancar di seluruh desa kecil tersebut. Di langit yang terbentang luas berwarna biru, awal yang penuh potensi sedang dimulai.
KKN).
Di tengah ketenangan desa, terdapat sebuah rumah panggung sederhana yang akan menjadi tempat petualangan bagi sekelompok mahasiswa dan mahasiswi selama tiga bulan ke depan dalam program Kuliah Kerja Nyata (Dengan latar belakang universitas dan bidang studi yang beragam, mereka berkumpul di halaman rumah tersebut, membawa harapan, semangat, dan tekad untuk memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat setempat.
Dian, seorang gadis muda yang bersemangat dari semester terakhir, tersenyum cerah di bawah sinar mentari, wajahnya berseri-seri penuh antusiasme. Ia telah menanti momen tersebut dengan tidak sabar, mengharapkan kesempatan untuk benar-benar mengabdikan dirinya kepada masyarakat.
Di sampingnya, Rizal, dengan langkahnya yang tenang dan penuh pertimbangan, menunjukkan tekad yang sama kuatnya untuk berbuat baik. Meskipun lebih pendiam, tetapi semangatnya yang dalam untuk membantu sesama tercermin jelas dari kilau di matanya.
Keduanya, Dian dan Rizal, adalah dua dunia yang tidak pernah bersinggungan sebelumnya, secara kebetulan atau mungkin atas kehendak takdir, ditempatkan dalam kelompok yang sama untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di desa yang sama. Pada awalnya, relasi di antara mereka hanya sejauh kerja sama dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.
Namun, seiring berjalannya waktu, setiap hari yang berganti semakin memperkokoh ikatan di antara mereka Bersama, mereka turut serta dalam membangun infrastruktur desa, merancang program-program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
bahkan membantu mengajar anak-anak di sekolah setempat. Saling mendampingi dalam setiap langkah, dari fajar hingga senja, kebersamaan mereka membuka pintu menuju keakraban yang semakin dalam.
Tanpa disadari, di dalam perjalanan yang dipenuhi dengan tugas-tugas dan cita-cita bersama, perasaan yang lebih dari sekadar persahabatan mulai bersemi di dalam hati mereka.
Setiap pandangan, senyuman, dan kerja sama mengantar mereka semakin dekat satu sama lain, meskipun kedua belah pihak belum menyadari betapa dalamnya perasaan yang mulai tumbuh di antara mereka.
Namun perasaan itu, antara kedua pihak semakin membara hingga  muncul tanda awal dari perubahan yang mendalam dalam hubungan antara Dian dan Rizal muncul di saat yang tak terduga, di tengah hujan deras ketika mereka hendak pulang dari mengajar di sekolah setempat.