Mohon tunggu...
Polisi Update
Polisi Update Mohon Tunggu... Mahasiswa - Polri Presisi

Akun terupdate berita kepolisian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Juang Polri: Sejarah Lama Terungkap Dari Pernyataan Jenderal TNI AD Sudarto

20 Agustus 2024   16:42 Diperbarui: 20 Agustus 2024   16:43 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Kadiv Humas Polri

21 Agustus merupakan tanggal yang bersejarah dalam perjuangan Polri. Pada tanggal 21 Agustus 1945 silam yang dapat memunculkan patriotisme dan heroisme pada Polri. Pada tanggal itu pertama kalinya Polri menyatakan diri merdeka dan melepaskan diri dari cengkraman penjajahan, artinya terlahir sebagai Polisi milik bangsa Indonesia. Sayangnya, masyarakat tidak banyak yang tahu tentang sejarah ini, bahkan di kalangan Polisi sendiri pun.

Peristiwa 21 Agustus itu dikenal sebagai Hari Juang Polri. Peristiwa proklamasi Polisi tersebut adalah salah satu peristiwa yang menjadi tonggak pendorong keberanian masyarakat Indonesia khususnya wilayah Surabaya dan daerah di sekitarnya. Perjuangan dibalik 10 November tidak lepas dari campur tangan seorang Komjen Pol Purn M. Yasin. Dimana dalam pertempuran di Surabaya tersebut merupakan peristiwa yang sangat mempengaruhi seluruh masyarakat Indonesia untuk mempertahankan Kemerdekaan RI.

Tentunya masih banyak para tokoh dan pahlawan lain yang membantu M. Yasin dalam memperjuangan Indonesia, terkhusus di Surabaya. Para pahlawan tersebut antara lain Bung Tomo, Dr. H. Roeslan Abdulgani, Jenderal TNI AD Sudarto, Jenderal TNI AD Abdoel Kadir, Abdul  Radjab, dan Ministrie Van Onderwijs En Weten Schappen. Setiap tokoh memiliki peran mereka masing-masing dalam memperjuangan wilayah Surabaya untuk lepas dari tangan sekutu.

Salah satu pahlawan ialah Jenderal TNI AD Sudarto. Dimana beliau merupakan mantan pelaku 10 November 1945 juga selaku Komandan Pasukan Polisi Istimewa. "Saya hanyalah bagian dari sejarah perjuangan tanah air. Itu pun Cuma di Jawa Timur, khususnya di Surabaya. Sebetulnya pada "Peristiwa Surabaya" ada tokoh yang lebih hebat tetapi di mana kini tidak banyak yang kenal. Namanya Moehammad Jasin, orang Sulawesi Selatan. Jika beliau tidak ada, Surabaya tidak mungkin seperti sekarang," ujarnya.

Beliau percaya bahwa jika tidak ada Pak Jasin, arek-arek Suroboyo tidak akan bisa segalak itu. Pasukan Inggris datang pertama kali dengan satu brigade pada 28 Oktober 1945. Namun, setelah mereka terdesak, secara bertahap mendarat lagi empat brigade. Peran polisi istimewa kala itu sangatlah penting. Kehebatan Pasukan Polisi Istimewa dalam arena perjuangan Surabaya bukan hanya dikagumi kawan tapi juga disegani oleh lawan.

Bila tidak ada peristiwa 21 Agustus 1945 silam, maka tidak akan terbentuk Proklamasi Polisi. Proklamasi Polisi
"Untuk bersatu dengan rakjat dalam perdjoeangan mempertahankan Proklamasi 17 Agoestoes 1945, dengan ini menjatakan polisi sebagai Polisi Repoeblik Indonesia"
Soerabaja, 21 Agoestoes 1945
Atas nama seloeroeh warga polisi
Moehamad Jasin, Inspektoer Polisi Kelas  

#harijuangpolri #kapolri #kadivhumaspolri #irjenpolsandinugroho #janganlupakansejarah #perjuanganpolri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun