Dibalik kehebatan sosok Jenderal Hoegeng Iman Santoso ada sosok istri yang selalu mendukungnya. Sosok istri tersebut tak lain dan tak bukan adalah Eyang Meri. Eyang Meri baru-baru ini memberikan pesan penuh makna kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Pesan tersebut disampaikan dalam acara peringatan di Surabaya yang dihadiri oleh berbagai pejabat tinggi Polri, tokoh masyarakat, dan keluarga besar almarhum. Eyang Meri, yang kini berusia 90 tahun, menyampaikan harapan dan doa untuk Polri. "Saya titip Polri kepada Pak Listyo. Jagalah amanah ini dengan baik, seperti almarhum suami saya menjaga kehormatan dan integritas kepolisian," ujarnya.
Jenderal Hoegeng dikenal dengan integritas dan kejujurannya selama menjabat sebagai Kapolri dari tahun 1968 hingga 1971. Beliau dikenang sebagai simbol kejujuran dan anti korupsi, dan kepemimpinannya tetap menjadi panutan.
Eyang Meri, yang setia mendampingi Jenderal Hoegeng, menegaskan pandangannya mengenai tugas kepolisian. "Hoegeng selalu mengajarkan bahwa menjadi polisi adalah panggilan hati. Integritas dan kejujuran adalah modal utama setiap anggota Polri," tambahnya. Dari pesan penuh makna Eyang Meri, tersirat akan pentingnya menjaga integritas dan kepercayaan masyarakat di tengah tantangan zaman.
"Dengan perkembangan zaman yang semakin kompleks, godaan untuk menyimpang semakin besar. Polri harus terus kuat dan waspada," ungkapnya. Menanggapi pesan dari Eyang Meri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan rasa terima kasih dan komitmennya untuk menjalankan pesan tersebut. "Pesan dari Eyang Meri adalah amanah berharga. Kami berkomitmen untuk menjaga integritas dan terus melakukan reformasi guna meningkatkan kinerja dan kepercayaan publik," ujarnya. Jenderal Listyo menambahkan bahwa Polri akan terus berusaha memperbaiki diri untuk menjadi institusi yang lebih baik dan melayani masyarakat dengan penuh dedikasi.
