Mohon tunggu...
Polimeter Indonesia
Polimeter Indonesia Mohon Tunggu... Operator - Polimeter Indonesia

Polimeter Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Isran Noor Bawa Indeks Pembangunan Manusia Kalimantan Timur Melesat

26 Oktober 2024   20:41 Diperbarui: 26 Oktober 2024   20:55 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Samarinda -- Di bawah kepemimpinan Gubernur Isran Noor, Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil mencatat kemajuan signifikan dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang kini masuk peringkat tiga tertinggi secara nasional pada 2023. Peningkatan IPM ini menjadi indikator penting kemajuan pembangunan di Kaltim, mencerminkan perbaikan dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan standar hidup.

Isran Noor menyatakan bahwa capaian IPM ini tidak boleh membuat pemerintah daerah berpuas diri. "Alhamdulillah naik terus. Tapi kita tidak bisa tinggal diam, justru harus terus ditingkatkan," ungkapnya, menegaskan pentingnya mempertahankan momentum pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Kaltim.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, peningkatan IPM provinsi ini terbilang stabil dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2020, IPM Kaltim tercatat sebesar 75,94 persen dan meningkat menjadi 76,88 persen pada 2021, kemudian mencapai 77,36 persen di tahun 2022. Pada 2023, angka ini naik lagi hingga 78,20 persen, yang mengantarkan Kaltim menjadi provinsi dengan IPM tertinggi ketiga di Indonesia.

Kenaikan IPM Kaltim ini menunjukkan bahwa kebijakan pembangunan di bawah kepemimpinan Isran Noor berdampak nyata pada kualitas hidup warga. Melalui berbagai program di sektor kesehatan, pendidikan, dan ekonomi, Kaltim berhasil memperkuat fondasi pembangunan manusia. Kemajuan di sektor pendidikan misalnya, terus didorong dengan peningkatan akses dan kualitas layanan pendidikan serta berbagai program pelatihan yang berkontribusi langsung pada kenaikan IPM.

Sebagai indikator yang mengukur kualitas hidup dan pembangunan, IPM mencakup tiga aspek utama: harapan hidup untuk dimensi kesehatan, lama dan harapan masa sekolah untuk dimensi pendidikan, serta pendapatan per kapita untuk standar hidup. Peningkatan berkelanjutan di tiga aspek ini menunjukkan efektivitas kebijakan yang diterapkan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara holistik.

Kesuksesan Kaltim dalam mencapai posisi tinggi di tingkat nasional mencerminkan perencanaan yang matang dan kebijakan yang terfokus pada pembangunan manusia yang berkelanjutan. Ke depan, dengan fondasi kuat dan perhatian pada kualitas hidup masyarakat, Kaltim diharapkan dapat terus berkembang, terutama dalam menghadapi tantangan dan peluang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang kian dekat.

Melalui kepemimpinan Isran Noor, Kaltim telah membuktikan bahwa pembangunan yang berorientasi pada kualitas hidup masyarakat dapat memberikan hasil yang konkret dan berkelanjutan. Jika tren ini berlanjut, Kaltim akan semakin mengukuhkan diri sebagai wilayah dengan tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup yang tinggi di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun