Samarinda - Dalam debat Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur (Pilgub Kaltim) 2024, calon Gubernur petahana, Isran Noor, memberikan koreksi langsung terhadap pernyataan calon Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, mengenai tingkat pengangguran di Kalimantan Timur.
Seno Aji, yang tengah menjelaskan programnya untuk mengurangi angka pengangguran di provinsi tersebut, mendapat tanggapan tegas dari Isran Noor yang merasa bahwa data yang disampaikan oleh Seno Aji kurang tepat.
Isran Noor dengan tegas mengoreksi klaim Seno Aji tentang kondisi pengangguran di Kalimantan Timur. Menurut Isran, pengangguran terbuka di provinsi tersebut jauh lebih rendah dari yang mungkin dibayangkan oleh Seno.
"Saya mau koreksi lagi. Sebenarnya pengangguran terbuka di Kalimantan Timur itu 0,531 persen, artinya di bawah pengangguran terbuka nasional. Jangan dibalik-balik," ujar Isran Noor di dalam debat Pemilihan Gubernur (Pilgub) pada Pilkada Kaltim 2024 yang digelar di Plenarry Hall, GOR Kadrie Oening Sempaja, Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (23/10/2024).
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Kalimantan Timur berada dalam posisi yang lebih baik dibandingkan rata-rata nasional dalam hal tingkat pengangguran terbuka, yang merupakan indikator penting dalam mengukur kesehatan pasar tenaga kerja.
Isran Noor menekankan bahwa dalam lima tahun terakhir, yakni dari 2018 hingga 2023, angka pengangguran terbuka di Kalimantan Timur mengalami penurunan yang signifikan, dengan rata-rata penurunan sebesar 2,8 persen. Ia mengingatkan agar data yang digunakan dalam debat tidak diputarbalikkan dan harus benar-benar berdasarkan fakta.
Penurunan rata-rata 2,8 persen selama lima tahun ini menunjukkan adanya perbaikan kondisi pasar kerja, yang turut dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi serta berbagai program yang mendukung penciptaan lapangan kerja.
Isran Noor pun menyindir pernyataan Seno Aji yang seolah menunjukkan seakan-akan tingkat pengangguran di Kaltim lebih buruk dari kenyataan.
"Jangan sampai kayak anak sekolah yang baru belajar," ujarnya, menekankan bahwa data yang dipakai dalam menyampaikan visi dan program harus akurat dan berdasarkan kenyataan di lapangan.
Koreksi ini menggarisbawahi pentingnya penggunaan data yang benar dalam mengembangkan kebijakan dan program-program strategis, terutama dalam konteks kampanye Pilgub yang akan menentukan masa depan Kalimantan Timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H