[caption id="" align="alignleft" width="260" caption="suasana konferensi"][/caption] Konferensi dan Pameran Internasional “Decentralized Wastewater Treatment Solutions in Developing Countries” - Surabaya, 23-26 Maret 2010 2, 5 juta orang di seluruh dunia belum memiliki akses terhadap kebutuhan sanitasi dasar. Di Indonesia sendiri, seratus juta orang masih hidup tanpa akses sanitasi yang layak (WSP 2008). Karena itulah dibutuhkan solusi untuk akses sanitasi yang layak bagi masyarakat miskin di seluruh dunia. Saat ini isu sanitasi semakin menjadi perhatian dalam pembangunan, terkait dengan eratnya hubungan antara sanitasi yang baik dengan kesehatan, kesejahteraan, serta kualitas hidup masyarakat, terutama di negara berkembang. Didasari berbagai permasalahan tersebut, Pokja AMPL dibawah koordinasi Bappenas bekerja sama dengan International Water Association (IWA) dan BORDA (Bremen Overseas Research and Development Association) mengadakan Konferensi Internasional dan Pameran “Decentralized Wastewater Treatment Solutions (DEWATS) in Developing Countries”. Konferensi ini juga terselenggara atas dukungan dari Water and Sanitation Program (WSP) bersama Asian Development Bank (ADB). Konferensi ini mempertemukan para ahli dan pembuat kebijakan, profesional, peneliti, serta para pelaku pembangunan sanitasi dari kalangan NGO dan swasta untuk mendiskusikan jalan keluar bagi permasalahan sanitasi yang masih dihadapi oleh banyak negara berkembang melalui berbagai pendekatan pembangunan. Tercatat sebanyak 185 orang menghadiri konferensi ini, berasal dari 24 negara dari Asia, Afrika, dan Eropa, dimana perwakilan dari Indonesia tercatat sebanyak 70 orang. Andreas Ulrich, Direktur Borda, dalam sambutannya pada acara pembukaan di hari pertama (23/3) menyatakan “Melalui konferensi ini diharapkan akan diperoleh masukan berharga dari peserta yang berasal dari berbagai latar belakang profesi, sehingga dapat memberikan sumbangan berharga bagi pendekatan maupun konsep pelaksanaan pembangunan sanitasi baik di Indonesia maupun di negara berkembang lainnya. Berbagai pendekatan yang didiskusikan dalam konferensi meliputi; Opsi teknologi (Technical Options for Decentralized Systems), Pemberdayaan masyarakat (Community Aspects for Decentralized Systems), dan pengelolaan yang berkelanjutan (Management Options for Sustainability). Berbagai pendekatan tersebut dibahas melalui beberapa sesi paralel pada hari kedua. Pada dasarnya semua pendekatan tersebut merupakan kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam melakukan satu pembangunan sanitasi dengan sistem yang terdesentralisasi dan melibatkan masyarakat. Pada hari ketiga dilakukan diskusi panel yang membahas mengenai pengarusutamaan sistem desentralisasi untuk upscaling. Paralel dengan konferensi, juga dilakukan pameran yang diikuti oleh 6 institusi dari dalam dan luar negeri. Ketujuh institusi tersebut yaitu Jejaring AMPL, WSP World Bank, Malaysia Water Association, Borda and Partner, IWA, dan Bio-Microbics Inc. Pada pameran ini juga dilakukan pameran poster pembangunan sanitasi. Terpilih sebagai poster terbaik adalah ProPoor Septic Tank for Urban Areas karya Suryani Amin dari MercyCorps Indonesia, dan Performance Of Wastewater Treatment With A Constructed Wetland In The Philippines oleh jonah Butler dari AS. Acara terakhir adalah diskusi panel yang menghadirkan beberapa panelis, yaitu Andreas Ulrich (Direktur Borda), Oswar Mungkasa (Bappenas), Yuyun Ismawati (Bali Fokus), perwakilan World Bank Filipina, Christian Z sebagai Perwakilan ADB dan perwakilan pelaksana DEWATS dari Zambia. Acara ditutup oleh Paul Reiter yang menyatakan bahwa apa konferensi ini merupakan upaya kecil untuk menginspirasi dan mengedukasi semua stakeholder dalam upaya untuk berkontribusi mengatasi permasalahan sanitasi dan meningkatkan kualitas kehidupan dunia. info info seputar Air minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL), Bisa anda akses di website : ampl.or.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H