Mohon tunggu...
Annie Moengiel
Annie Moengiel Mohon Tunggu... Seniman - Perempuan biasa saja

Just an ordinary woman who like an extraordinary thing ...:)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Sampah Membawaku ke Negeri Ginseng

9 Februari 2016   20:40 Diperbarui: 9 Februari 2016   21:23 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini bukan sekedar topik puisi kaya yang biasa aku buat, meskipun di dalamnya ada juga sepenggal kisah sendu mendayu dan galau melow. Tapi itu kusensorlah ....of the records kata teman teman pers. Cerita yang itu nanti kuceritain di fikisana bareng sama desy desol dan Langit Quin aja. Tulisanku kali ini memang kudedikasikan untuk tumpukan sampah yang sudah sangat lama bikin aku penasaran dan gemesss banget. Sampah yang bikin aku geregetan dan mengamini kata pepatah, maksud hati ingin memeluk gunung, apadaya tangan tak sampai ...dan ini adalah tulisan keduaku tentang topik yang mirip http://www.kompasiana.com/pojokmoengiel/listrik-dari-sampah-mungkinkah_54f5ef16a333117a028b459e bedanya yang dulu itu aku cuma pengen dan bertanya tanya, kalau sekarang ini aku pengeeeen banget sampai nekat ngintip ke negeri ginseng dan pengen melihat dari dekat tentang kemungkinannya. Memang sudah nasib pemulung jauh jauh ke korea bukan untuk wisata winter season tapi nekat dingin dinginan cuma ngejar penampakan sampah negara tetangga ha..ha..

Alhasil kisah perjalananku dimulai tanggal 31 Jamuari 2016 , dengan berbekal undangan dan garansi dari seorang teman, aku berhasil dapat visa bisnis tanpa banyak bersusah payah..

"Khamsahamnida Sajang Nim" dan di tanggal itu pun aku mulai petualangan seorang diri terbang ke Korea Selatan dengan menumpang burung besi. Berbekal banyak perlengkapan serba bulu bulu bikin koperku penuh sesak, inilah sisi norak si pemulung on trip.

31 Jamuari 2016  jam 23:56 pesawat yang kutumpangi take off dari Bandara Soekarno Hatta. Perjalanan Jakarta - Incheon berjalan lancar dengan waktu tempuh 8 jam. Sampai di Incheon airport sudah ada announcement dari awak kabin bahwa suhu di sekitar bandara berkisar antara minus 5-minus 8 derajat celsius. Tapi aku sedikit lega karena masih ada hangat sinar matahari yang menyusup lewat jendela kabin, moga moga gak beku. Landing di Incheon, melewati counter imigrasi semua berjalan lancar tanpa ada halangan. Puji Tuhan, aku sampai di negeri ginseng dengan selamat. Sampai di Incheon aku dijemput salah seorang sahabatku yang sangat berbaik hati dan bersedia mengantar aku ke tujuan semula sekaligus mengatur itenary-ku ...wedew beruntung banget punya banyak teman yang baik hati dan siap membantu bahkan memfasilitasi aku. Really big thanks from my deepest heart. Ini kunjungan pertama kali aku ke Korea, juga pengalaman winter pertama. Jadi pasti jadi punya kesan mendalam untuk aku. 

Keluar dari bangunan Incheon airport, rasa dingin mulai menyergap. Rupanya dua lapis jeans, sepatu boots, sweater, syal dan jaketku yang berbulu bulu itu masih belum mampu melindungi aku dari udara dingin. Oh My God ...pengen minum bandrek!!! Tapi gak ada hikz.. .Beruntung aku nggak harus berpetualang dengan transportasi umum, yang mengharuskan aku sering sering berada udara luar. Karena begitu masuk mobil aku sudah masuk zona aman. Heater di mobil kerasa benar benar menolong aku saat itu. Mulai perjalanan dengan tujuan pertamaku menuju Yeongcheon-si, " How far from here? aku nanya sama sahabatku yang ada di sebelah sambil megang kemudi, "Mmmm, about 350 Km" Jawabnya santai ...." What ??! Aku kaget banget ...kok jauh banget, kebayang kalau di Indonesia bisa sampai besok paginya. Yang disebelahku cuma ketawa " Don't Worry ...this is Korea, different with your country. No trafic jam so much. Just sit and enjoy the trip "Jawabnya kalem ....dan bikin aku meleleh gak bisa ngomong selain balik anteng . Sebelum melanjutkan perjalanan mampir sejenak ke Lotte di kawasan gimbo untuk makan siang . Kesan pertamaku tentang negeri ginseng ini adalah , bersih , rapi serba teratur itu kesan di perkotaan , dan secara umum negeri ini adalah sabuah negeri cantik dengan seribu pegunungan dan seribu terowongan . Selama perjalanan dari Incheon ke Yeongcheon ada banyak gunung dan terowongan terowongan sepanjang highway. Mungkin itu yang bikin jarak 350 km bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 Jam .

Sampai di yongcheon, udara yang lebih dingin kembali menyergap, suhu saat itu -10 derajat celsius. Lebih beku dari sebelumnya...di kanan kiri jalan masih ada tumpukan salju putih putih. Untung di dalam kantor dan pabrik yang aku datengin suasananya cukup hangat, ini presentasi pertama ku untuk menampilkan pesona sampah semenarik mungkin supaya memikat calon investor untuk menggelontorkan modal dan teknology yang mereka miliki ke negeri tercintaku Indonesia. Presentasi berjalan cukup lancar, diakhiri dengan seksi tanya jawab tentang kemungkinan investasi dan jaminan keamanan investasi. Di yeongcheon aku nggak presentasi Waste to energy, disini aku lebih mempresetasikan peluang investasi dibidang daur ulang sampah menjadi produk tepat guna. Responnya cukup positif meskipun masih harus di dahului reseach dari engineer mereka yang akan datang secepatnya dan sedang di persiapkan.

Selesai meeting dan presentasi, kami dijamu untuk makan malam di kota Daegu , The coloufull of Daegu city . Sebuah kota cantik yang dikelilingi pegunungan, suhu disini juga masih berkisar di minus 10 derajat celsius . Feel frezze ....Dan malam ini aku bermalan di kota Daegu. Sayangnya aku nggak punya cukup keberanian untuk berkeliling menikmati suasana malam kota Daegu , selain masih terlalu capek dengan perjalanan panjang , perbedaan suhu udara yang sangat drastis membuat aku memilih tinggal dan menikmati hangat nya suhu kamar di Novotel Daegu . Tarik selimut dan lelap tanpa sempat bermimpi bahkan gak erani mandi ..sssst ,,,hi..hi

Keesokan harinya, seperti biasa sarapan sama beberapa teman dan persiapan menuju ke tempat tujuan berikutnya. Kota Busan  yang berjarak sekitar 90 km dari Daegu. Dalam pikiranku Busan adalah kota pelabuhan yang mungkin lebih hangat, tapi ternyata tetap sama juga dinginnya, cuma beda sedikit. Disini udara siang -5 derajat celsius dan malam -8. Ini adalah tujuan utama ku sampai terdampar di negeri ginseng. Di sini tiur pertamaku pasti tempat pembuangan sampah  dan sungguh sangat berbeda dengan TPSA di Bantar gebang. [caption caption="koleksi pribadi "]

Bersih tanpa bau dengan beberapa titik photoscene yang khas banget.... setelah puas bekeliling di TPSA , sesi berikutnya adalah seksi wisata tehnology . Dan rasanya mimpi aku jadi sangat dekat . Waste menagement sytem yang diterapkan sangat sangat efektif dan menguntungkan. Sedih rasanya , kenapa di negeriku ini sangat sulit bersentuhan dengan sampah ? Kenapa sangat sulit mengawinkan sampah, tekhnology dan investasi ? Aturan main antar instansi kadang bikin aku mabuk kepayang. Bahkan kadang niat baikpun masih di curigai ...ops ..jadi curhat. Apapun itu ,,,inilah negeri ku, Indonesiaku. Dan aku kembali memuaskan rasa ingin tahu ku. Satu lagi yang bikin aku agak terkesan , komunikasi dengan bahasa inggris di negara ini nggak terlalu mudah, meskipun aku disipain translator juga, kadang aku terpaksa bengong dulu sebelum berhasil mencerna maksudnya .Tapi so far...ya good chance for me to build new networking. Sesi berikutnya adalah presentasi darikedua belah pihak , dari sisi aku bicara potensi dan opportunity, dari sisi sana bicara tentang technology. Tugas aku selanjutnya adalah, mampukan aku mengawinkan kedua sisi ini menjadi sebuah peluang usaha dan sekaligus solusi masalah sampah di Indonesia?? Masih perlu perjuangan dan mohon doanya untuk bisa make my dream become true . 

Dari Busan agendaku ditutup dengan jamuan makan malam, bermalam setengah malam dan akhirnya kembali ke Inchoeon untuk balik ke Jakarta dengan setumpuk tugas yang harus kubuat ...Dalam hati aku dendam, masa sih aku kesini sama sekali gak punya me time ....hhhhh....Next I will be back again here. Bye Korea ...see you soon 

 

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun