Mohon tunggu...
Annie Moengiel
Annie Moengiel Mohon Tunggu... Seniman - Perempuan biasa saja

Just an ordinary woman who like an extraordinary thing ...:)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kehilangan

9 April 2020   01:20 Diperbarui: 9 April 2020   01:25 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: picsart.com

Kamu adalah ,

Sebait cerita yang tak pernah usai 

Yang selalu hadir , menyiratkan rasa 

Lewat denting dawai gitarmu 


Hadirmu meski sesaat, 

Sarat kisah yang tak mampu terucap, 

Kamu adalah sebuah kisah ,

Tentang hati yang tersandera sunyi 


Tentangmu adalah tentang sebuah kisah

Yang kau rajut dalam lagu senandung pilu,

Tentang rasa yang tak mungkin kau gapai 

Tentang rindu yang pernah sampai 


Aku dan kamu pernah melangkah bersama,

Mengendap , berpeluk dalam sunyi  malam 

Mencoba saling mengerti ,

Mencoba tuk saling memahami, 

Mencoba saling menerima ,

Dan kita tetap mencoba tersenyum meski sama sama terluka 


Namun pergimu ,

Terasa begitu tiba tiba 

Dan tak kusangka secepat ini 

Tak ada lagi denting dawai gitarmu 

Tak ada lagi senyum lesung pipimu 

Tak ada lagi lengking amarahmu 

Mendadak semua hilang  

SelamaAku kehilanganmu

Selamat Jalan perajut kata ,

Damailah di keabadian 





Jakarta, 08 April 2020

Tentang sebuah kisah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun