Siapa yang tak senang berjumpa dengan hari raya Idul Fitri, hari suci umat Islam yang jatuh setiap tanggal 1 Syawal ini?. Setiap Insan yang mengaku umat Islam pasti menunggu hari kemenangan setelah sebulan berpuasa.
Di Indonesia hari raya Idul Fitri dikenal dengan nama lebaran. Ciri khas lebaran masih dengan gambar ketupat, lambang ketupat diambil karena banyaknya masyarakat menyiapkan ketupat untuk santapan di hari nya.
Idul Fitri dimulai dengan sholat sunah ied, dimana umat islam mengerjakannya di pagi hari dengan jumlah 2 rakaat dilanjutkan mendengarkan khutbah. Ibadah ini biasanya di lakukan di lapangan terbuka.
Setelah sebulan puasa di bulan Ramadan kita manfaatkan untuk menata hati dan focus hanya kepada sang khalik, maka di 1 Syawal kita menata hati dengan sesama karena hari raya ini digunakan sebagai momentum untuk saling memaafkan.
Sebagai manusia yang penuh dengan salah kadang kala untuk meminta maaf kepada orang lain rasanya sulit sekali jika dihari biasa. Bahkan bisa menambah kebencian jika hal ini  dibiarkan. Tidak saling memandang, membuang muka sampai saling mencaci ketika bertemu.
Baik, jika kita minta maaf duluan, pemberi maaf juga belum tentu mau memaafkan jika di hari biasa. Namun, hanya di hari raya Idul Fitri lah semua bisa berubah. Semuanya saling berjabat tangan, menatap dengan senyuman, berharap semua kesalahan yang telah dilakukan dimaafkan dengan ikhlas.
Tak ada yang bertepuk sebelah tangan, justru semuanya dihari Idul Fitri berebutan menyodorkan tangan lebih dahulu. Tidak ada yang menyandingi rasa persaudaraan yang begitu kuat di hari raya Idul Fitri.
Tabik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H