Mohon tunggu...
Komang Sumertawan
Komang Sumertawan Mohon Tunggu... Dokter - Tentang Saya

Orang Bali yang merantau ke Bali, senang dengan berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan, saat ini berprofesi sebagai dokter Ayurveda, mencari rejeki di Ubud; senang dengan segala hal yang berkaitan dengan komputer dan teknologinya walaupun saat ini tidak begitu aktif karena padatnya aktivitas pekerjaan; senang dengan aktifitas dengan kamera, walaupun kameranya jarang dipakai.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tiga Kekasih Sejati

16 Maret 2011   14:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:44 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Setiap orang tentu pernah jatuh cinta, ya paling tidak pernah merasa jatuh cinta, termasuk juga saya. Definisi cinta bagi masing-masing orang tentu saja berbeda-beda. Bagi seorang petani mungkin cinta itu adalah rasa bahagia saat ia mendapat hasil panen yang berlimpah ruah. Bagi seorang programmer komputer mungkin cinta itu seperti nikmatnya mengetik kode-kode program dengan benar dan tidak ada kesalahan yang dilakukan. Bagi seorang ayah atau ibu mungkin cinta itu adalah saat anak-anak mereka menuruti apa yang mereka katakan. Berdasarkan fakta yang saya lihat dan pengalaman sendiri, bisa saya definisikan bahwa cinta adalah rasa ketertarikan terhadap sesuatu yang membuat kita merasa nyaman saat berada di dekatnya, yang membuat kita tidak ingin jauh, yang membuat kita akan selalu rindu jika terpisah dengannya, yang membuat kita selalu merasa bahagia, dan rasa lainnya yang intinya membuat anda seolah-olah adalah orang yang paling bahagia di dunia ini.

Bagi beberapa orang bisa saja cinta itu adalah sesuatu yang kejam, yang selalu disertai dengan kesedihan, namun sepertinya lebih banyak orang yang menganggap bahwa cinta itu adalah sesuatu yang indah. Saya sangat setuju dengan kata-kata dari Shah Rukh Khan dalam salah satu filmnya yang berjudul Rab Ne Bana Di Jodi. “Cinta itu karunia Tuhan, bagaimana bisa ada sakit sdalam cinta?”. Ya benar…cinta itu karunia Tuhan, maka tidak seharusnya ada yang menganggap cinta itu adalah sesuatu yang kejam. Bahkan orang-orang yang menganggap cinta itu kejam tidak sedikit yang bunuh diri karena putus cinta dengan pasangannya, yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Tetapi itu cinta dalam konteks hubungan antara sepasang muda mudi.

Pada tulisan ini saya tidak membahas cinta dalam konteks tersebut, tetapi dalam kontek yang lebih besar. Cinta yang di dalamnya tidak ada istilah sakit hati, cinta yang saling memberi, dan cinta yang saling membutuhkan. Bahkan dalam cinta ini kita diwajibkan untuk memiliki tiga kekasih dan menyadari akan keberadaanya. Ketiga kakasih ini tidak akan memiliki rasa cemburu satu sama lain. Ketiganya pasti bisa harmonis, tidak seperti cinta pada dunia anak muda yang jika kita memiliki kekasih selain si “dia”, maka akan terjadi pertengkaran dan akhirnya saling membenci. Kembali ke tiga kekasih tadi…kekasih yang tiga ini harus kita cintai dengan sungguh-sungguh  dan penuh kasih sayang agar kita dan sang kekasih bisa saling menjaga. Dan dalam mencintainya, kita tidak boleh timpang, harus adil terhadap ketiganya. Harus selalu ditanamkan di dalam diri, bahwa dalam hidup kita harus selalu banyak memberi, bukan banyak menerima.

Ketiga kekasih yang saya ini maksud adalah Yang Maha Kuasa, sesama Manusia, dan Alam (lingkungan sekitar kita). Saya yakin Anda pasti sekarang setuju dengan apa yang katakan ini. Kekasih pertama kita, Yang Maha Kuasa (Tuhan) adalah beliau yang menciptakan kita, yang memberi kita dan makhluk lainnya kehidupan. Beliau adalah kekasih yang penuh kasih sayang, Beliau tidak akan pernah marah atas kesalahan-kesalahan yang kita lakukan. Beliaulah kekasih yang harus kita sayangi, kita puja setiap hari, bahkan dalam setiap detak jantung, kita harus selalu ingat akan Beliau. Saya yakin sebagian besar dari kita sadar dan yakin adanya Tuhan. Dengan yakin akan adanya Tuhan maka sudah merupakan langkah awal bahwa kita mencintainya. Tentunya ada banyak cara yang bisa dilakukan sebagai wujud cinta dan sayang kepada Yang Mana Kuasa, salah satunya adalah seperti yang sudah saya tulis di atas yaitu dengan selalu mengingat beliau di dalam hati, di setiap detak jantung. Secara kasat mata yang bisa dilakukan adalah dengan merawat dan menjaga tempat sembahyang, tempat kita memujanya. Sebenarnya dengan merawat tempat sembahyang adalah untuk memberi kenyamanan kepada kita dalam bersembahyang, bukan untuk Tuhan, karena Tuhan tidak membutuhkan tempat sembahyang, kitalah yang membutuhkan itu.  Dengan merasa nyaman saat sembahyang, maka kita bisa fokus bersujud kepada Beliau untuk bersyukur atas semua karunia yang sudah diberikan-Nya. Itu adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan sebagai hambanya dalam mensyukuri semua karunia-Nya. Masih banyak cara-cara lain yang bisa dilakukan, sesuai dengan kepribadian masing-masing orang.

Kekasih kedua adalah sesama Manusia. Manusia-manusia lain yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa adalah kekasih kita, yang harus dijaga, disayangi dan dihormati seperti kita menyayangi diri sendiri. Dengan kekasih kedua ini, kita harus memiliki rasa sabar yang lebih banyak, rasa sayang yang lebih juga. Kenapa? Karena kekasih kedua ini adalah tipe kekasih yang sensitif, sehingga harus berhati-hati dalam berkata dan bertindak agar tidak membuatnya tersinggung. Namun-selalm kita mencintai dan menyayanginya dengan benar dan sungguh-sungguh, maka ia juga akan melakukan hal yang sama. Bagaimana kita harus mewujudkan rasa sayang kepadanya agar terjalin hubungan yang harmonis? Ada banyak sekali cara, sebanyak cara yang bisa dilakukan saat mewujudkan rasa cinta kepada kekasih pertama. Contoh kecil yang bisa dilakukan adalah dengan selalu tersenyum setiap bertemu dengannya. Usahakan untuk tidak menunjukkan rasa cemberut, dalam kondisi apapun. Contoh lainnya adalah selalu memberi. Berilah curahan kasih lebih dulu, jangan menunggu diberi. Dengan demikian, maka ia akan merasa senang dan bangga karena kita sudah memperhatikannya. Kita harus selalu bisa menempatkan diri dalam kehidupannya. Menjadi pendengar yang baik di saat yang tepat dan memberi nasehat pada saat yang tepat. Dengan demikian hidup akan selalu rukun. Jika kita hidup rukun dengan kekasih kedua, maka dengan sendirinya kekasih pertama akan senang juga.

Kekasih ketiga adalah Alam. Kekasih ketiga ini adalah tipe kekasih yang penuh pengorbanan, namun ia akan sangat marah jika kita lalai padanya, apalagi jika merusaknya. Alam adalah kekasih yang banyak berkorban untuk kita. Oleh karena itu sudah sepatutnya kita selalu mencintai dan menyayanginya dengan sungguh-sungguh. Kelestarian kekasih ketiga ini harus selalu dijaga agar ia selalu menjaga kita. Pengorbanan apa saja yang sudah dilakukannya untuk kita sebagai umat manusia? Banyak sekali bukan. Ia memberikan kita tempat untuk hidup, untuk berpijak, membangun rumah, dan masih banyak lagi. Ia kita injak, kita kencingi, kita ludahi, kita sedot semua isi yang ada di dalamnya. Mungkin karena itu terkadang ia marah dan memberikan teguran kecil kepada kita berupa gempa, angin puting beliung, banjir dan tsunami. Teguran-teguran inilah yang seharusnya membuat kita sadar, bahwa kita tidak boleh mengabaikannya dan hanya memanfaatkannya yang seharusnya kita memberikan perhatian lebih kepadanya. Perhatian yang bagaimana yang harus kita berikan padanya? Perhatian yang harus diberikan adalah dengan menjaga kelestariannya.  Contoh kecil yang bisa dilakukan adalah dengan membuang sampah pada tempatnya, mengelola sampah dengan bijak sehingga tidak mencemari lingkungan. Itu hanyalah contoh-contoh kecil yang bisa dilakukan di lingkungan sehari-hari. Masih banyak contoh lainnya yang harus dilakukan dengan sekala besar, misalnya tidak melakukan penggundulan hutan, melakukan penghijauan dan penanaman kembali hutan yang gundul. Seperti kita ketahui bersama bahwa hutan sangat penting bagi kehidupan umat manusia.

Itulah tiga kekasih sejati yang harus kita sayangi, kita cintai dan selalu kita jaga agar selalu harmonis. Karena ketiga-tiganya saling mempengaruhi. Ketiganya adalah kekasih kita sejak lahir, sejak pertama kali kita mengenal dunia. Karena pada prinsipnya, hidup kita di dunia ini harus saling menjaga dan saling menyayangi. Rasa sayang yang berputar antara kita dan ketiga kekasih sejati ini adalah rasa sayang yang agung dan abadi. Oleh karena itu semua umat manusia harus menyadari ini. Bersyukurlah orang-orang yang bisa mensyukuri ini lebih awal. Bagi yang selama ini belum bisa mensyukuri keberadaan ketiga kekasih sejati ini dan semua kasih sayang yang sudah diberikannya, maka saya harap setelah membaca tulisan ini, rasa syukur dan cinta itu tumbuh. Dengan tumbuhnya rasa syukur dan cinta, dengan sendirinya kita akan menikmati kebahagiaan dalam hidup. Kita tidak akan pernah bisa terpisah dari ketiga kekasih sejati ini. Karena hidup adalah untuk saling menjaga dan dilandasi cinta.

Lainnya di Sumerawan.wordpress.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun