Mohon tunggu...
Komang Sumertawan
Komang Sumertawan Mohon Tunggu... Dokter - Tentang Saya

Orang Bali yang merantau ke Bali, senang dengan berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan, saat ini berprofesi sebagai dokter Ayurveda, mencari rejeki di Ubud; senang dengan segala hal yang berkaitan dengan komputer dan teknologinya walaupun saat ini tidak begitu aktif karena padatnya aktivitas pekerjaan; senang dengan aktifitas dengan kamera, walaupun kameranya jarang dipakai.

Selanjutnya

Tutup

Money

Laundry: Sedia Mie Goreng & Mie Rebus

19 September 2010   13:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:07 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Mungkin judul di atas sedikit membingungkan, tetapi itulah kenyataannya. Di kampung Geblagan, Yogyakarta, di sebuah rumah terpajang besar-besar spanduk yang berisi tulisan judul di atas. Saya sedikit kurang paham dengan isi spanduk di rumah tersebut, namun saya paksakan untuk paham. Akan coba saya terangkan pemahaman saya:

Mungkin pemilik rumah ingin mempromosikan usaha laundrinya, disamping melayani  laundry, dia juga menyediakan mie goreng dan mie rebus, dalam artian selain laundry sebagai usaha utamanya dia juga memiliki usaha sampingan menjual mie goreng dan mie rebus. Namun inijuga sedikit membingungkan, apakah mei yang  dia jual adalah mie yang dalam kondisi sudah dimasak atau mie yang masih di dalam kardus.  Saya asumsikan saja dia menjual mie yang masih mentah karena saya lihat tidak ada tempat duduk untuk pembeli makan mie, tetapi mungkin saja dia menjual mie matang, semoga saja.

Mungkin juga pemilik rumah ini menjual mie dengan nama warungnya adalah laundry. boleh dibilang dia ingin mencari sensasi dengan usahanya. Mungkin dia ingin menyampaikan pesan bahwa usaha yang namanya laundry tidak harus selalu tempat mencuci pakaian, tetapi yang namanya Laundry itu bisa saja tempat menjual mie ataupun menjual barang lainnya.

Saya tidak tahu  pemahaman saya yang mana yang benar, yang jelas saya berusaha untuk memahami. jika ada diantara rekan-rekan yang lain ingin menambahkan analisanya, silahkan mampir dan memberi komentar.

salam komentar. :-)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun