Mohon tunggu...
Ayuningtyas Rachmasari
Ayuningtyas Rachmasari Mohon Tunggu... Penulis - Copy Writer

Aku seorang pelajar biasa dari kota Jogja. Memanfaatkan waktu luang di luar sekolah mengelola komunitas Pohon Pelajar Anti Korupsi. Di sini aku dan teman-teman menanam pohon anti korupsi di hati, setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelajar yang Pertama Kali Beraudiensi dengan KPK di Jakarta (dari Jogja)

9 Februari 2014   19:12 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:00 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ØLatar belakang dan manfaat

Dalam kampanye antikorupsi, pelajar perlu mengoptimalkan semua kesempatan dengan strategi yang cerdas. Strategi cerdas tersebut adalah memulai dari hal-hal yang sederhana pada kehidupan sehari-hari. Pelajar dapat menerapkan strategi tersebut sesuai kemampuan pelajar. Sehingga pelajar memiliki peran dalam pemberantasan korupsi agar menjadi pribadi yang antikorupsi. Hal tersebut dilakukan karena pelajar adalah penerus masa depan bangsa yang gemilang.

Pertanyaannya adalah: bagaimana kita bisa termotivasi untuk berperan dan menjadi bagian pribadi yang antikorupsi?

Salah satu cara cerdas untuk memotivasi pelajar agar berperan aktif dan menjadi pribadi antikorupsi adalah kegiatan kreatif Perjalanan KreatifPelajar Kampanye Antikorupsi Berkunjung ke KPK’. Selain itu kegiatan ini merupakan kegiatan kami dalam mewujudkan hak anak, yaitu hak berpartisipasi.

ØPeserta pelajar

Setelah merencanakan kegiatan ini, kami mengumpulkan duta antikorupsi untuk merancang kegiatan kreatif ini. Duta antikorupsi merupakan pelajar-pelajar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada kesempatan tersebut, kami merancang kepanitiaan dan merancang persiapan yang akan kami lakukan di KPK. Panitia yang terlibat pada kegiatan ini sebanyak 30 pelajar. Namun karena dana yang kami gunakan adalah dana mandiri dan terbatas, kami mengirim 11 perwakilan panitia dan 1 pembina.

Selain itu kami berkomunikasi dengan staf KPK melalui media jejaring sosial facebook, email, maupun telepon. Hal tersebut diperlukan untuk membangun kerjasama dan komunikasi antara organisasi dengan KPK.

ØKegiatan perjalanan kreatif

Kami mengunjungi pimpinan KPK di Jakarta agar lebih mengetahui cara kerja KPK secara langsung dan dengar pendapat dengan pimpinan KPK. Kami ingin mengetahui apa pendapat KPK mengenai keberadaan kami sebagai pelajar antikorupsi. Pada kesempatan ini kami melakukan beberapa kegiatan kreatif, yaitu:

1.Bagi stiker antikorupsi

Kami ingin memberikan motivasi kepada masyarakat untuk membenci korupsi. Salah satunya dengan cara mengingatkan mereka akan pentingnya antikorupsi.

Membagi stiker sudah kami mulai sejak perjalanan dari basecamp di Jogja. Kami membagi stiker secara bertahap. Diawali pada saat berjalan kaki menuju pangkalan becak sambil membentangkan spanduk antikorupsi. Selanjutnya ketika di dalam bis trans jogja yang mengantar kami ke terminal bis antar kota. Kami juga membagikan stiker selama menunggu  keberangkatan bis di terminal Jogja. Selanjutnya kami membagikan di dalam bis yang mengantar kami ke Jakarta. Di gedung KPK, kami juga membagikan stiker antikorupsi.

  1. Dialog interaktif dengan Pimpinan KPK

Pada kunjungan ke KPK, kami melakukan dialog interaktif dengan pimpinan KPK. Bapak Abdullah Hehamahua, Ketua Penasehat KPK menyambut kami dengan baik. Pada kesempatan itu kami menjelaskan kegiatan antikorupsi kami. Pada kesempatan tersebut KPK sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang telah kami lakukan.

  1. Menyematkan pin kehormatan antikorupsi pelajar bagi Pimpinan KPK

Pin tersebut sebagai tanda penghormatan untuk Pimpinan KPK yang telah berusaha keras dalam memberantas korupsi.

4.Pemberian 2buah buku hasil tulisan pelajar, yaitu:

a.Mengoptimalkan Kesaktian Super Suratkabar Versus Kerakusan Super Ganas Koruptor

Buku ini berisi tentang kesaktian suratkabar dalam mempengaruhi pikiran masyarakat agar tidak melakukan tindak korupsi. Oleh karena itu kami berharap KPK dapat mengoptimalkan kesaktian tersebut dalam menyebarkan virus antikorupsi.

b.“12 Puteri Berbisik Tentang Herry Zudianto”

Kami membuat buku ini karena kami sebagai pelajar membutuhkan motivasi, motivasi dan motivasi dari berbagai sumber termasuk tokoh masyarakat. Kami memilih Herry Zudianto sebagai idola karena beliau adalah contoh tokoh teladan yang dapat menginspirasi pelajar.

5.Menyerahkan Pohon Antikorupsi kepada KPK

Dalam kesempatan tersebut kami juga menyerahkan pohon antikorupsi sebagai simbol antikorupsi. Pohon ini sejenis dengan pohon yang telah kami tanam di halaman kantor gubernur DIY.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun