Mohon tunggu...
nadoia
nadoia Mohon Tunggu... Lainnya - dead poet

terimakasih banyak sudah berkenan singgah!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menuntut Keadilan dan Kelestarian: Menggali Cara Pemberantasan Korupsi Melalui Lensa Film "Erin Brockovich" dam Implikasinya Terhadap Lingkungan

13 Agustus 2024   16:39 Diperbarui: 13 Agustus 2024   16:39 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Korupsi merupakan salah satu tantangan terbesar yang menghambat kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk perlindungan lingkungan. Dalam konteks lingkungan, korupsi dapat mengakibatkan kebijakan yang tidak efektif, penegakan hukum yang lemah, dan kerusakan ekologis yang parah. Pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam sering kali diperburuk oleh tindakan korupsi di tingkat perusahaan maupun pemerintah.

Film "Erin Brockovich," disutradarai oleh Steven Soderbergh dan dibintangi oleh Julia Roberts, adalah sebuah drama berdasarkan kisah nyata Erin Brockovich, seorang ibu tunggal yang bekerja sebagai asisten hukum tanpa pelatihan formal di firma hukum Ed Masry & Associates. Film ini berfokus pada perjuangan Brockovich dalam mengungkap kasus pencemaran air yang dilakukan oleh Pacific Gas and Electric Company (PG&E) di Hinkley, California. PG&E diketahui mencemari sumber air dengan kromium heksavalen, menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi penduduk setempat.

Korupsi lingkungan adalah bentuk korupsi yang terjadi ketika pihak-pihak tertentu seperti perusahaan, pemerintah, atau individu mengabaikan dan merusak lingkungan demi keuntungan pribadi atau bisnis, dan sering kali dengan menggunakan tindakan yang tidak etis atau ilegal. Dalam konteks film "Erin Brockovich," PG&E diduga mencemari air tanah di Hinkley, California, dengan bahan kimia berbahaya, terutama kromium heksavalen, yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi penduduk setempat, termasuk kanker dan penyakit lainnya jika terpapar dalam jangka waktu lama.

Perusahaan ini secara aktif menyembunyikan fakta mengenai pencemaran yang dilakukan dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. Mereka tidak melaporkan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kromium heksavalen kepada penduduk setempat, serta tidak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk membersihkan atau mengatasi pencemaran tersebut.

Brockovich dalam tindakannya memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk penggalian informasi secara mendalam dan memanfaatkan kekuatan media untuk menarik perhatian publik terhadap masalah.

PG&E juga seringkali menunda atau mengabaikan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk mengatasi pencemaran. Masyarakat Hinkley mungkin percaya bahwa mereka sedang melakukan penelitian lebih lanjut atau biaya perbaikan terlalu tinggi, sementara pada kenyataannya mereka tidak mengambil langkah-langkah yang signifikan untuk mengurangi dampak pencemaran. Hal tersebut semakin memperburuk dampak kesehatan bagi masyarakat dan   memperpanjang periode paparan terhadap bahan kimia berbahaya. Terkadang, perusahaan besar memiliki pengaruh yang cukup untuk mempengaruhi kebijakan dan keputusan pemerintah. Dalam beberapa kasus, ini dapat menyebabkan penegakan hukum dan regulasi lingkungan yang lemah atau tidak efektif.

Penutupan informasi lain yang dilakukan PG&E adalah mengubah atau memanipulasi laporan-laporan lingkungan untuk mengabaikan tingkat pencemaran yang sebenarnya. Mereka menggunakan berbagai cara untuk menghindari tanggung jawab, seperti membayar sejumlah uang biaya medis individu untuk menghindari tuntutan hukum yang lebih besar dan berusaha menghindari pengadilan dengan menyelesaikan kasus di luar pengadilan dengan kesepakatan yang melibatkan perjanjian non-diskresi, yaitu melarang pihak-pihak yang terlibat mengungkapkan rincian kasus atau jumlah kompensasi yang diterima, kesepakatan ini membantu PG&E menghindari publisitas negatif dan mengurangi kemungkinan munculnya kasus serupa di masa depan yang dapat membatasi kemampuan masyarakat untuk berbagi informasi dan mencari dukungan kolektif. Proses hukum dan penanganan kasus oleh PG&E menjadi lambat dan seringkali tidak adil, dengan banyak hambatan dari kekuatan korporasi dan politik sementara warga yang berjuang untuk mendapatkan keadilan mereka.

gambar 2. korupsi kelestarian alam freepik.com
gambar 2. korupsi kelestarian alam freepik.com

Korupsi yang merusak lingkungan adalah masalah serius, pemerintah harus lebih memastikan bahwa proses perizinan untuk proyek-proyek lingkungan dilakukan melalui pemeriksaan ketat dahulu untuk mencegah tindakan korupsi dan memastikan bahwa izin tidak diberikan secara sembarangan. Dengan mengintegrasikan kebijakan dan regulasi anti-korupsi serta perlindungan lingkungan, kita dapat menciptakan sistem yang lebih efektif untuk mencegah dan menangani korupsi yang merusak lingkungan. Pendekatan ini memastikan bahwa kebijakan lingkungan harus dilaksanakan secara adil dan transparan, serta tindakan korupsi yang merugikan lingkungan dapat diidentifikasi dan ditindaklanjuti dengan tegas.

Masyarakat memainkan peran penting dalam upaya pemberantasan korupsi, terutama dalam konteks penegakan hukum dan regulasi lingkungan. Media, khususnya film, dapat membentuk persepsi publik dan mempengaruhi sikap masyarakat terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. Film seperti "Erin Brockovich" tidak hanya memberikan hiburan tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang hak-hak mereka, tanggung jawab, keadilan sosial, dan perlindungan lingkungan. Dengan menggunakan narasi yang kuat dan karakter yang menginspirasi, film ini dapat memperluas kesadaran publik dan mendorong tindakan terhadap korupsi yang berdampak pada lingkungan. Ketika film ini menarik perhatian pada kasus pencemaran yang disebabkan oleh korupsi, hal ini dapat mendorong pembuat kebijakan untuk lebih memperhatikan isu-isu lingkungan dan menerapkan regulasi yang lebih ketat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun