Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Kota Langsa, mendorong pengembangan industri kreatif di kota itu, sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi nasional menuju era society 5.0.
Ketua ISEI Cabang Kota Langsa, Dr Hj Nurlina Basyah SE MSi, yang baru saja dilantik beserta jajaran pengurusnya di aula Universitas Samudera Langsa, Rabu 9 Oktober 2019, menyebut, pihaknya terus mendukung program pemerintah daerah. Khususnya pembangunan ekonomi masyarakat.
Sebagai wujud kongkritnya, ISEI Cabang Kota Langsa bersama Fakultas Ekonomi Universitas Samudera, langsung menggelar seminar nasional ekonomi dan bisnis. Bertajuk "Pengembangan Industri Kreatif Sebagai Pendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional Menuju Era Society 5.0". Sebagai langkah awal melakukan pemetaan peluang dan potensi industri kreatif di kota jasa itu.
Seminar tersebut, berbarengan dengan pelantikan dan pengukuhan pengurus ISEI Cabang Kota Langsa periode 2019-2022, oleh Sekretaris Jenderal ISEI Pusat, Prof Dr Ina Primiana, MSi, yang merupakan guru besar FEB Universitas Padjadjaran, sekaligus komisaris PT Pengadaian.
Prof Dr Ina Primiana, juga tampil sebagai narasumber pada seminar tersebut. Dalam paparannya, ia mengatakan, berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif; produk ekonomi kreatif yang diekspor, terbesar dari Jawa Barat (33,56 %). Disusul, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Bali, Yogyakarta, Sumatera Utara dan terakhir Riau (0,45 %).
"Jadi 10 daerah di Indonesia itu, paling tinggi Jawa Barat. Terendah persentasenya Riau. DKI Jakarta diurutan kelima (10.50 %), di atasnya ada Banten (15.66%)," papar dia.
Sementara, Amerika Serikat menjadi tujuan utama ekspor produk industri kreatif Tanah Air. Data tahun 2017, pelaku usaha kreatif mengeskpor produk ke Amerika sebesar 31,72 %. Selain, Jepang, Taiwan, Swiss, Jerman, Singgapura, Tiongkok, Hongkong, Belgia dan Inggris (2,86%).
Dijelaskan, pendidikan pelaku usaha kreatif terbesar adalah lulusan diploma empat (D4) dan Strata Satu (S-1), mencapai 36,11 persen. Selanjutnya, tamatan SMA/MA diangka 29,76 persen.