Menjadi sekolah rujukan nasional. Tentu dambaan setiap lembaga pendidikan formal disetiap jenjangnya. Terlebih, menorehkan seabrek prestasi. Baik secara akademik maupun minat bakat siswa-siswinya.
Sekolah Menenggah Pertama Negeri (SMPN) 3 Kota Langsa, Aceh, misalnya. Selain sebagai sekolah rujukan nasional. Sekolah dengan seragam biru-putih ini, acap meraih jawara diberbagai perlombaan.
Tentu tidak mudah untuk menghasilkan siswa berbakat dan berprestasi akademik. Dibutuhkan kerja keras semua pihak. Guru, orang tua, siswa dan lingkungan setempat, yang tak kalah pentingnya.
Namun, keberhasilan juga tak lepas dari peran seorang arsitek. Kepala sekolah selaku pihak manajerial. Disinilah, letak kepiawaian seorang Sopian Hamid, S.Pd, MPd.Â
Sejak 'menakhodai' SMPN 3. Dirinya langsung melakukan gebrakan. Hasilnya, sejumlah tropi kejuaraan/perlombaan mampir ke sekolah beralamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 06A, Paya Bujuk Seuleumak, Kecamatan Langsa Baro, Kota Langsa itu.
Selama bulan Agustus 2019. Sedikitnya tiga prestasi diraih sekolah ini. Beberapa jam sebelum tulisan ini dirilis. SMPN 3 Langsa berhasil meraih juara 1 perlombaan musik tradisi apda ajang Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Propinsi Aceh, di Banda Aceh, Kamis (22/8/2019).
Atas raihan tersebut. SMPN 3 Langsa akan mewakili Aceh pada cabang lomba musik tradisi tingkat nasional. Yang diselenggarakan di Propinsi Banten, 15-21 September mendatang.
Lewat iringan musik yang dinamis. Lantunan lagu khas Aceh Bungong , diaransement kembali dalam sebuah musik garapan. Tabuhan musih tabuh Aceh, Rapa'i dan Serune Kalee (menyerupai suling), membuat decak kagum dewan juri.
Tampilan siswa SMPN 3 Langsa yang membahana dan kaya instrumen musik beragam ini. Lantas, dinobatkan sebagai pemenang pertama untuk cabang lomba dimaksud.