Mohon tunggu...
Taufieq Poenya
Taufieq Poenya Mohon Tunggu... -

Mahasiswa s1 jurusan aqidah dan filsafat di al Azhar Mesir. Suka membaca, menulis, main game dan jalan jalan. Selain itu belajar menjadi pengamat segala bidang. ^__^

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Haji Pertama, Haji Plus

24 Oktober 2011   11:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:33 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alhamdulillah, tahun ini saya bisa menyempurnakan rukun islam kelima yaitu haji. Ibadah ini kali pertama dan akan selalu terkenang. Setidaknya ada dua alasan, Pertama karena momentumnya pas banget yaitu setelah lulus s1 dan mau pulang, seolah Allah ingin memberi kado untuk bisa curhat langsung di baitullah mengenai masa depan saya. Ya saya sadar, perjuangan hidup akan dimulai di tahun ini, sebab saya terikat janji untuk segera sukses 2015 nanti, andaikata di tahun itu saya belum jadi apa-apa maka saya tidak bakat menjadi orang sukses, itu kata kyai saya.

Kedua adalah saya mendapatkan haji ini dengan gratis, bedakan dengan haji dari indonesia yang harus menunggu minimal 5 tahun dan membayar minimal 35 juta rupiah. Alhamdulillah saya dapat haji temus [petugas haji], Ini diluar kuasa manusia, benar benar panggilan sang maha kuasa. Tidak semua mahasiswa bisa daftar temus, khusus di mesir ada dua syarat, pertama dia minimal tingkat empat atau ketua kekeluargaan dan kedua setelah tersaring semua baru diundi. Contoh di mesir dijatah 103 temus dari jumlah mahasiswanya 5000. Jadi benar benar faktor X yang menentukan.

Semua mahasiswa indonesia yang belajar di timur tengah pasti tahu tentang temus. Inilah yang saya sebut haji plus. Plus karena bisa berhaji gratis juga nantinya akan mendapat uang saku. Nominalnya lumayan besar, kalau di mesir cukup untuk hidup 1 tahun.

Terus terang, haji temus atau haji plus ini tak pernah terpikirkan sebelumnya bahkan saya baru “nggeh” setelah dua tahun di mesir. Memang benar saya sudah memimpikan haji sejak kecil tapi nyatanya Allah baru mengabulkan doa tahun 2011. Selain berdoa saya juga sering bersilaturrahmi ke rumah tetangga yang baru pulang haji atau umrah, ini tradisi yang saya pertahankan sejak kecil sampai sekarang. Saya selalu bahagia bukan hanya karena bisa menikmati air zamzam tapi juga tertarik mendengar cerita tentang makkah dan madinah.

Hari ini saya sudah berada di madinah, kota nabi muhammad. Saya kerja di DAKER bagian sekretaris bersama teman teman mahasiswa dari syiria, Tunis dan yordania. Kerjaan saya tiap hari merapikan administrasi, membuat surat, mengirim fax atau email dan kadangkala jika waktu luang menjadi pemandu jalan bagi jamaah haji indonesia yang tersesat, hehe. Semoga kehadiran saya bisa bermanfaat. amiin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun