Mohon tunggu...
Poempida Hidayatulloh
Poempida Hidayatulloh Mohon Tunggu... -

Environmentalis, Pengusaha, Politisi dan Peneliti.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gagasan ARB Golkar Sebagai Penyeimbang Bukan Gagasan Baru

8 September 2014   16:06 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:19 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gagasan yang dilontarkan oleh Ketua Umum Golkar, ARB bukanlah sesuatu yang baru. Sayangnya Bang Ical baru menyadari tentang posisi ini pada situasi politik yang berbeda. Silakan menyimak tulisan berikut: "Saatnya Golkar Untuk Independen". Ini adalah tulisan pada tahun 2011 yang mengangkat isu tentang independensi Golkar.

Jika saja ARB pada saat itu sudah membuat reposisi yang sekarang digagasnya mungkin prahara politik yang menimpa Golkar di Pemilu maupun Pilpres 2014 ini akan menjadi sesuatu catatan sejarah yang lain bentuknya.

Bisa saja apa yang digagas oleh ARB dalam memposisikan Golkar sebagai penyeimbang Pemerintahan baru ini masih relevan, namun situasi sudah berubah. Akan ada kompleksitas politik jika posisi tersebut diambil oleh Golkar saat ini dan ke depan. Mengapa demikian? Karena ada faktor seorang Jusuf Kalla sebagai Wakil Presiden terpilih di Pemerintahan mendatang. JK adalah mantan Ketua Umum Gokar dan Kader terbaik Golkar. Keberadaan JK di Pemerintahan tentu akan mewarnai kebijakan Pemerintahan ke depan. Akan sangat lucu sekali jika kemudian posisi Golkar tidak pada posisi mendukung Kadernya sendiri. Ini menjadikan posisi Golkar tersebut sebagai pertaruhan politik baru, yang jelas belum tentu menguntungkan Partai Gokar di kemudian hari. Terlebih lagi jika selama 5 tahun ke depan Pemerintah yang baru kemudian dianggap berhasil oleh Rakyat Indonesia.

Seyogianya permainan politik Golkar harus difokuskan pada dinamika persepsi publik. Apabila hanya dilandaskan logika kepentingan elitnya saja, maka akan membawa Golkar pada suatu proses penolakan Masyarakat yang akan mengecilkan keberadaan Partai ini.

Masih ada waktu bagi Golkar untuk melakukan reposisi politik. Masih terbuka suatu catatan sejarah baru bagi Partai Golkar ke depan. Namun jika peluang ini tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya, tentu akan ada konsekuensi politik bagi Partai Golkar.

Poempida Hidayatulloh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun