Mohon tunggu...
Poedji Harto
Poedji Harto Mohon Tunggu... -

tekun, jujur, bertanggung jawab

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Negara Ini Negara tanpa Pemerintahan

18 Mei 2011   06:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:31 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

negara ini negara tanpa pemerintahan,

atau pemerintahan nya tak bekerja,

atau bahkan tak perlu pemerintah

ada institusi kepolisian,

tapi kita masih recruit hansip, satpam, dan bodyguard

ada dinas kebersihan,

tapi kita tetap bayar iuran untuk recruit dan bayar tenaga kebersihan,

di rumah maupun tempat kerja

ada dinas pekerjaan umum,

tapi atas nama “peran serta masyarakat”,

kita patungan perbaiki lubang-lubang jalan,

bikin tanggul untuk cegah banjir,

juga bikin jembatan penghubung dua tepian

ada perusahaan listrik negara,

tapi kita swadaya siapkan generator,

kita siapkan juga lampu emergency

ada polisi lalu lintas,

tapi kita siapkan recehan

untuk hargai jasa mereka yang bantu urai kemacetan

atau beri kita akses melintasi persimpangan

kita bayar biaya penerangan jalan 3% dari tagihan listrik,

tapi kita siapkan dan pasang lampu-lampu penerang jalan sekitar pemukiman kita

ada kementerian pendidikan nasional,

dan jargon “mencerdaskan kehidupan bangsa”

tapi kita bayar mahal, sangat mahal malah

untuk pendidikan anak-anak kita,

kita bayar harga mahal itu tak hanya ke lembaga partikelir,

bahkan juga ke institusi negara

ada menteri koordinasi bidang kesejahteraan rakyat,

ada kementerian sosial

dan jargon “kafir miskin dan anak terlantar dipelihara negara”

tapi tak ada program jaminan sosial,

dan kita khawatir hari tua pensiun tanpa penghasilan,

maka kita bekali diri dengan program asuransi hari tua

kita dirikan berbagai lembaga swadaya swadana

mengelola amal mengelola niat

memelihara anak yatim kaum dhuafa dan para janda

ada kementerian pertanian, perikanan, perkebunan, kelautan

dan jargon “negara agraria-maritim besar”

namun bahkan untuk swasembada beras pun belum lagi mampu

bahkan garam pun diimpor

ada kementerian perindustrian,

ada kementerian tenaga kerja,

ada badan koordinasi penanaman modal,

namun pengangguran sangat banyak,

bahkan dengan bangga mengirimkan unskilled labour

ke manca negara,

menyematkan gelar kosong “pahlawan devisa” kepada mereka

saat kembali pasca kontrak kerja

diperas habis di bandara terminal tiga

ada kementerian olahraga,

dipimpin orang yang entah apakah pernah berolahraga,

gelanggang kumuh kotor dan bau

tak ada gelar juara tak ada prestasi

ingin yang mudah instant dan praktis

di-impor-lah atlet naturalisasi

negara ini negara tanpa pemerintahan,

atau pemerintahan nya tak bekerja,

atau bahkan tak perlu pemerintah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun