Di tengah libur musim panas, Â iseng jalan-jalan ke tengah kota Brussels. Maklum di musim seperti ini tentu saja cuaca Belgia sangat bersahabat. Sinar matahari begitu terangnya. Orang-orang pun berbondongbondong menuju taman untuk berjemur. Bagi orangtua yang memiliki anak, sebuah kesenangan tersendiri bisa mengajak keluarga berpiknik.
Saat melewati Royal Palace, tempat dimana Raja Belgia, Albert II, biasanya bertugas resmi  menerima tamu-tamu negara, terdapat pengumuman bahwa sejak akhir Juli hingga awal September 2012, masyarakat dapat masuk dan melihat langsung interior dan segala hal yang terdapat di dalam Royal Palace secara dekat. Biasanya, masyarakat hanya bisa menatap taman cantik di depan istana saja. Kesempatan yang menarik, saya pun memutuskan masuk.
Jika biasanya pilar-pilar kokoh itu hanya dapat disaksikan dari kejauhan, kini saya bisa melihat dan menyentuhnya langsung. Begitu masuk, pengunjung langsung menaiki tangga utama menuju ruang demi ruang. Seperti layaknya sebuah istana, tentu saja tangga tersebut begitu lebarnya dan tentu saja dialasi permadani cantik dan berdinding kaca.  Sebelum memasuki ruangan selanjutnya, terdapat dua pot besar bernuansa klasik dengan lilin sebagai hiasan. Cantik dan glamour. Selanjutnya pengunjung dibawa dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Setiap ruangan memiliki fungsi berbeda. Namun sebagian besar nampaknya ditujukan untuk ruang pertemuan atau menerima tamu. Ada delapan ruangan fungsional yang diperlihatkan publik di Royal Palace. Sedangkan ruangan lainnya tentu sja tidak diperbolehkan karena masuk dalam wilayah pribadi keluarga Raja. Seperti ruang keluarga dan kamar pribadi.
Yang menarik tak lain adalah melihat koleksi lukisan profil anggota keluarga kerajaan di masa lalu hingga kini. Diantaranya terdapat lukisan profil Raja Leopold I (1790-1865), Raja Leopold II (1835-1909), Raja Leopold III (1901-1983), Ratu Elisabeth (duchess of Bavaria, 1876-1965), Putri Astrid (Duchess of Brabant, 1905-1935). Lukisan profil tersebut berukuran besar dan terlihat begitu ‘gagah’nya di dinding.
Terdapat juga ruangan khusus yang menyimpan koleksi lukisan karya Jean-Baptiste Van Moer bernuansa Venice, Italy, yang dibuat tahun 1867. Diantaranya; Venice I, dengan lukisan Piazza San Marco, Venice II , dengan lukisan Kanal khas Venice, Venice III dengan lukisan di Palazzo Ducale, dan Venice IV, dengan lukisan Kanal berlatar belakang  gereja Santa Maria della Salute.
Kursi dan sofa cantik pun menjadi pemandangan menarik. Khas Eropa dengan ukiran yang begitu indah. Begitu juga lampu-lampu hias Kristal yang berlapis emas pada bagian lainnya. Dapat dibayangkan betapa mewahnya kehidupan masa lalu. Â Dinding langit pun dilukis sedemikian rupa cantiknya. Sebuah harmonisasi menarik dengan perabot istana yang ada disekelilignya.
Di bagian akhir kunjungan, terdapat ruang khusus yang dijadikan sebagai ruang pameran yang bersifat edukasi. Ruangan tersebut ‘disulap’ menjadi ruang bermain anak-anak yan mengunjungi Royal Palace namun sarat akan edukasi. Terdapat beberapa wahana permainan yang memancing anak untuk berkreasi sambil belajar ilmu pengetahuan fisika. Innterior pun dibuat istimewa oleh seniman Belgia, Jan Fabre. Yakni menggunakan 1.500.000 kumbang hijau exoskeletons untuk ditempelkan ke langit-langit ruangan dan juga lampu hias.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H