Liburan musim panas tiba, kembali Flower Carpet digelar di Grand-Place, Brussels, Belgia, sejak 15 hingga 19 Agustus 2012. Hamparan permadani yang terbuat dari bunga aneka warna ini memang sudah sejak tahun 1971 menjadi agenda tetap Pemerintah Belgia untuk menghadirkannya setiap dua tahun sekali di Grand -Place.
Tahun 2012 ini tema dari
Flower Carpet Grand-Place adalah Benua Afrika. Pengunjung Grand-Place yang datang dapat melihat hamparan permadani karpet yang disusun dari bunga, diatur sedemikian rupa hingga menjadi desain karpet dengan motif khas Ethiopia, Congo, Nigeria, Botswana dan Cameroun. Sebuah harmonisasi desain yang cantik.
Mengapa dipilih tema benua Afrika tahun ini ? Tiada lain karena Benua satu ini dianggap memiliki daya tarik luar biasa di dunia. Baik dari keaneka ragam suku, budaya, dan alamnya yang alami. Musik dan tari-tarian dari benua ini pun memberikan inspirasi dan kekuatan tersendiri bagi masyarakat Belgia khususnya. Untuk itulah sebagai penghormatan, tema Benua Afrika diabadikan dalam
Flower Carpet tahun ini. [caption id="attachment_207164" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu motif Afrika yang didisain di Flower Carpet"]
[/caption] Melihat hamparan karpet bunga seluas 2000 m2 kurang memuaskan jika hanya melihatnya dari dekat. Motif dan keseluruhan warna tidak dapat terlihat semua. Namun pengujung dapat melihat keseluruhan hamparan karpet bunga ini dengan naik ke balkon City Hall, dimana memang disiapkan untuk para fotografer atau turis yang ingin memotret atau sekedar menyaksikan dari atas. Dengan membayar 5 euro per-orang (gratis bagi anak dibawah usia 12 tahun). Menuju Balkon City Hall, yang merupakan bangunan klasik berasitektur gothic  itu, ternyata merupakan sensasi tersendiri. Pengunjung berjalan menaiki tangga berkarpet merah dengan ratusan bunga authurium di sana sini, memandang banyak lukisan ukuran besar berusia ratusan tahun dan interior serba gothic. Sensasi tersebut membuat yang antri menuju balkon tak merasa bosan.
Tradisi menggelar karpet bunga ini sudah dilakukan belgia sekitar tahun 1860. Pertamakali diselenggarakan di kota Ghent. Namun saat itu dalam skala kecil tentunya. Setiap tahun, Belgia menghasilkan kurang lebih 60 ribu Begonia, dimana 80% nya dieksport ke luar negeri. Bibit sudah ditanam sejak akhir januari dan di musim panas panen bunga pun dilaksanakan. Tak hanya Begonia, bunga jenis lainnya yang ditanam pun kemudian diseleksi, dicari yang berkualitas baik untuk kemudian ditaruh dalam rancangan Karpet Bunga. Di Grand-Place sendiri even Flower Carpet pertamakali dilaksanakan tahun 1971 dengan tema Ornemental Arabesques. Selanjutnya setiap dua tahun sekali even ini digelar dengan tema motif yang berbeda-beda.
Tentu saja proses membuat Flower carpet ini memerlukan proses panjang. Selama dua tahun, tim Flower carpet memikirkan secara detail. Mulai menetapkan tema, membuat desain, dan menentukan jenisdan warna bunga apa saja yang sesuai. Dan tentu saja, dipikirkan juga bagaimana membuat bunga tetap segar dan cantik dipandang dalam 5 hari, mengingat di musim panas matahari bersinar dengan kuatnya hingga memungkinkan bunga cepat layu. Pengerjaan Flower carpet dimulai tanggal 14 Agustus lalu, pukul 10 malam, dan selesai dalam 48 jam (bungan didatangkan langsung dari berbagai petani bunga di Belgia yang dipetik hari itu juga). Sekitar  120 orang relawan melakukan proses mendisain. Setiap orang memegang satu lembar gambar desain Flower carpet, lalu meletakkan jenis bunga dan warna sesuai petunjuk dalam kertas. Rasanya rugi jika tak melihatnya langsung jika kebetulan berada di Belgia. Karena hanya terjadi dua tahun sekali, dengan tema berbeda, dan lima hari saja.
C'etait magnifique!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya