Mohon tunggu...
Podluck Podcast
Podluck Podcast Mohon Tunggu... Freelancer - Jaringan podcast yang fokus pada dunia kreatif di Indonesia, seperti seni, ilustrasi, buku, film, dan lainnya.

Podcast yang tergabung di dalam Podluck Podcast bisa didengarkan di Spotify, Youtube, dan platform pemutar podcast lainnya. Podcast buku: Podcast Main Mata, Podcast Buku Kutu. Podcast film: Cinema Paradisco. Podcast seni: Podluck Podcast.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cerita Introvert Jalani Karantina di Rumah Saat Pandemi Covid-19

30 April 2020   12:11 Diperbarui: 30 April 2020   12:36 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona


Di tengah kondisi yang mengharuskan kita untuk karantina mandiri di rumah akibat pandemi COVID-19, banyak meme beredar di media sosial yang menggambarkan betapa orang-orang dengan karakter introver pasti bahagia dan baik-baik saja ketika harus diam di rumah saja dalam waktu cukup lama.


Benarkah begitu? Seorang psikolog dan HR consultant Haya Serena (Rena) mengatakan bahwa sebagai introver dia mengalami turbulensi emosi karena harus karantina di rumah selama 24 jam bersama dengan orang rumah yang memiliki karakter estrover. Biasanya, konflik bisa dihindari karena masing-masing orang rumah memiliki kegiatan sendiri yang tidak mengharuskan keduanya untuk bersama di sebuah tempat dalam waktu lama. Tidak hanya dengan orang serumah, di masa karantina mandiri ini menjalin relasi dengan orang lain menjadi sulit, misalnya untuk mereka yang mempunyai pasangan tapi tidak tinggal serumah atau bahkan beda negara.

Untuk mengatasi konflik yang bermunculan, Rena mempunyai satu literatur psikologi berjudul Dialectical Behavior Therapy (DBT) yang menjadi panduan baginya untuk menghadapi dan mengatasi konflik internal dan eksternal yang terjadi akibat karantina mandiri. Cara-cara di dalam buku ini bisa diterapkan tidak hanya ke pasangan, tapi juga ke berbagai macam relasi dengan berbagai macam orang.

Dengarkan selengkapnya cerita Rena di podcast buku Podcast Main Mata, yang merupakan bagian dari jaringan Podluck Podcast. Silakan didengarkan lewat Youtube di bawah ini atau klik tautan Spotify Podcast Main Mata di sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun