Mohon tunggu...
Poda Lumbantoruan
Poda Lumbantoruan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengalaman Selama Masuk Sekolah Tinggi Teologi

12 Desember 2023   11:50 Diperbarui: 12 Desember 2023   11:57 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pengalaman setelah masuk Sekolah Tinggi Teologi merupakan suatu perjalanan yang sulit untuk di tebak, saya masuk kuliah bisa di katakan tidaklah mulus, banyak hal yang membuat saya beberapa kali ingin berhenti, akan tetapi Tuhan  tidak mengijinkan saya untuk berhenti dengan munculnya berbagai hal yang menguatkan iman saya. Berdasarkan sedikit pengalaman teman saya yang pernah bercerita kepada saya tentang masa kuliahnya, dia mengatakan bahwa tidak semua orang di kampus dapat di percaya dan tidak semua dapat di ajak berteman. Pada waktu itu saya mengacuhkan tanggapanya tersebut, akan tetapi ternyata semuanya benar dan saya alami selama kuliah. Saya mengamati beberapa orang di kampus untuk diajak ngobrol akan tetapi saya masih malu-malu dan segan karena semuanya sibuk dengan temannya dan aktivitasnya sendiri. Hari pertama masuk kuliah tidak ada kesan yang menarik bagi saya pokoknya buat saya biasa saja. Kemudian, hari kedua sangat berbeda dengan hari pertama, tiba-tiba disitu ada seorang kakak tingkat yang mendatangi saya dan meminta kenalan, dengan senang hati saya berkenalan dengannya dan mengobrol sedikit tentang kampus ini. Kakak itu mengatakan kepada saya bahwa saya tidak usah takut atau segan bercerita, karena saya orangnya terbuka di dalam dan tertutup di luar. Mendengar hal itu akhirnya saya langsung bercerita secara terbuka bagaimana kehidupan saya yang dulu dan setelah masuk kampus Teologi, hal itu tentu membuat saya langsung merasa lega, apalagi dengan tanggapan kakak itu saya merasa dihargai dan bahagia. Kakak itu juga memberikan saya satu ayat Alkitab yang tertulis di dalam "Yesaya 55:8-9" dikatakan bahwa, sebab rancangan-Ku bukanlah rancangan-Mu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan. Setelah mendengarkannya saya sadar bahwa masuk kuliah memang harus sabar dan harus bisa menahan emosi supaya tidak terjadi kesalahpahaman. Tapi namanya kuliah pasti ada senang dan buruknya. Awal masuk kuliah ini saya mengatakan bahwa ini sebagai masa-masa penyesuaian, dimana perubahan dari masa sekolah ke perkuliahan perlu dilakukan penyesuaian diri, hal ini meliputi berbagai aspek yang sangat berpengaruh pada masa kuliah baik pengetahuan dan yang terutama karakter. Di dalam kampus Teologi kita hidup berasrama dan pastinya diharuskan hidup secara teratur seperti halnya hidup di dalam suatu gereja bersama dengan jemaat dan kenyataannya, tinggal di asrama bukanlah hal mudah. Kita harus bisa hidup berdampingan dengan orang yang memiliki perbedaan latar belakang dan karakter yang berbeda. Setelah bercerita tentang kehidupan di asrama, ada satu hal yang membuat saya kagum dengan kampus Teologi ini, yaitu memiliki dosen-dosen yang berkualitas baik secara akademis maupun dalam pelayanan dan tentunya hal ini menjadi salah satu keunggulan utama kampus ini. Dengan dosen yang berkompeten di bidangnya, mahasiswa diperlengkapi dengan berbagai keterampilan yang berbeda-beda dan terutama kampus ini menekankan mahasiswanya untuk cinta Tuhan, cinta Alkitab dan cinta Umat. Kampus ini mengajarkan saat banyak hal, meskipun di dalamnya banyak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan hati tetapi disini iman kita di uji. Harapan saya kepada pembaca yaitu tetaplah mengucap syukur kepada Tuhan dalam segala hal karena Tuhan selalu ada bagi orang yang yang percaya kepada-Nya. Oleh sebab itu ada satu kekhasan seseorang yang belajar sekolah Teologi  adalah memiliki hati dan kesiapan iman yang kuat, anak Teologi juga di bekali dengan berbagai ilmu yang membahas bagaimana cara mengatasi atau menjawab pertanyaan para bidah atau pengajaran sesat, bahkan sebagian orang menganggap hal tersebut merupakan suatu hal sepele dan mudah di atasi, akan tetapi tanpa mereka sadari bahwa itu sangatlah penting dalam mematahkan ajaran sesat. Seperti halnya dengan memberitakan firman Tuhan, banyak orang menganggap itu mudah. Padahal sesungguhnya memberitakan firman Tuhan juga butuh proses yang matang dalam mempersiapkannya. Panggilan hidup seseorang yang masuk Teologi itu bukanlah suatu yang kebetulan, melainkan itu merupakan salah satu karya Tuhan dalam membuktikan bahwa hanya Dia satu satunya yang layak di sembah. Terimakasih buat setiap orang yang yang masih mau meluangkan sedikit waktu untuk membacanya dan kiranya kasih Tuhan melimpah dalam hidup kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun