Berkisah tentang dua orang agen intelijen yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Ek Tha Tiger. Kisah cinta antara dua orang agen yang saling mencintai namun tak bisa bersatu karena konflik yang dialami kedua negara mereka. Adalah Tiger, seorang agen intelijen RAW dari India, jatuh cinta kepada seorang gadis bernama Zoya ketika ia bertugas.Â
Saat itu, Tiger diberikan sebuah misi untuk mengawasi gerak-gerik seorang ilmuwan asal India bernama Profesor Anwar Jamaal Kidwai yang mengajar di kampus Trinity di Dublin, Irlandia. Ia dicurigai membagikan hasil penelitiannya yakni berupa sistem anti rudal ke ilmuwan lain yang bekerja sama dengan lembaga pertahanan Pakistan.Â
Ketika sampai di Dublin, Tiger berusaha keras untuk mendekati sang profesor. Mulai dari mengajaknya berbicara, mengikutinya ke kampus, hingga berkunjung ke rumahnya. Ia berpura-pura menjadi seorang penulis yang ingin membuat sebuah buku biografi tentang profesor Kidwai.Â
Saat berada di rumah Kidwai, ia bertemu dengan pengasuh di rumah sang profesor, yang tak lain adalah Zoya. Diketahui Zoya sudah berada di rumah Profesor Kidwai sekitar satu tahun lamanya. Melalui gadis itu, Tiger sedikit demi sedikit menggali informasi mengenai Kidwai. Dari situlah hubungan keduanya kiat mendekat.
Suatu ketika Tiger mendapatkan serangan dari mata-mata Pakistan ketika dia hendak kembali ke apartemennya yang membuatnya pingsan. Ia merasa ada yang bereaksi ketika ia melakukan pertemuan dengan Profesor Kidwai. Dari cara orang itu menyerangnya, jelas bahwa ia adalah orang yang sangat terlatih dan Tiger tahu akan hal itu.
Seiring waktu berjalan, hubungan Tiger dan Zoya semakin erat. Jalan bersama hingga menemani anjing peliharaan profesor bermain pun mereka bersama. Sampai pada akhirnya, Zoya yang merupakan mahasiswi jurusan seni di Trinity University, mengadakan sebuah pertunjukan drama oleh kampusnya. Pada malam itu Tiger diundang untuk hadir ke acara tersebut. Gopi, rekan kerja Tiger, ikut hadir di acara itu namun hanya mengawasi dari luar.
Tiba-tiba, Tiger mendapat kabar dari Gopi bahwa ada pergerakan di rumah Profesor Kidwai. Ia bingung, karena saat itu Zoya sedang berada di belakang panggung tempat pertunjukkan, begitu pula sang profesor yang duduk sebagai penonton. Tanpa menunggu lama, Tiger langsung menuju ke rumah Kidwai. Perlahan-lahan ia masuk ke dalam rumah dan menuju ke sebuah ruangan yang terdapat sebuah komputer di dalamnya.Â
Di situ ada seseorang yang sedang duduk membelakangi pintu masuk ruangan tersebut dan mengarah ke komputer. Tiger langsung menodongkan pistol ke arah orang tersebut dan memintanya untuk memutar kursi. Dan ternyata orang tersebut adalah Zoya.Â
Rasa terkejut tentunya tak bisa dielakkan lagi. Orang yang selama ini ia cintai dan selalu membantunya mencari informasi ternyata musuh negaranya sendiri. Kekecewaan pun tak luput dirasakan Tiger. Ketika ia melihat Zoya sedang mencuri data penting dari komputer Kidwai. Terjadi perbincangan sengit saat itu.Â
Tiger berusaha mengajak Zoya agar mau bekerja sama dengan RAW dan menyerahkan semua informasi yang ia miliki dan mengancam akan membunuhnya apabila tidak mau menerima ajakan tersebut. Namun, rasa nasionalisme yang kuat membuat Zoya menolak ajakan tersebut dan tetap setia kepada agensinya, ISI. Tiger pun menembakkan peluru ke arah Zoya, namun tak sampai mengenainya.Â
Tanpa diduga, agen ISI yang pernah menyerangnya di apartemen datang untuk menghabisinya. Akhirnya, dengan terpaksa Tiger membunuh agen tersebut. Zoya yang melihat kejadian tersebut sangat terkejut. Tiger langsung menyuruh Zoya untuk pergi karena tak lama lagi para agen RAW lainnya akan datang untuk menangkapnya.