Sebagai sebuah negara yang pernah dijajah, tentunya Indonesia memiliki banyak peninggalan sejarah, baik berupa bangunan, benda-benda, maupun adat istiadat. Kali ini saya akan mengulas tentang salah satu situs bersejarah yang ada di Aceh. Adalah Goa Loyang Koro, sebuah goa yang terletak di daerah Takengon, Aceh Tengah, tepatnya di tepi Danau Laut Tawar. Lokasinya berada sekitar 6 km dari pusat kota Takengon. Goa ini menjadi saksi akan perjuangan rakyat Aceh terhadap Belanda.
Dalam bahasa daerah Aceh Gayo, nama Goa Loyang Koro memiliki arti Loyang adalah goa dan Koro adalah kerbau. Menurut salah satu cerita yang beredar, pada abad ke 18, goa ini merupakan jalan dari Kampung Toweren Uken menuju goa Loyang Kamiang di Desa Isaq, Kecamatan Linge.Â
Sedangkan di Desa Isaq sendiri juga terdapat goa yang di beri nama goa kambing, dulunya goa ini terhubung dengan Goa Loyang Koro, namun karena pertikaian antara peternak kerbau dan peternak kambing pada masa itu, menyebabkan runtuhnya dinding goa, sehingga menjadikan jalan tertutup dan tidak dapat di lalui lagi sampai saat ini. Sejarah lain juga mengatakan, bahwa dulunya goa ini dijadikan markas masyarakat Aceh Tengah atau Gayo yang menentang kehadiran kolonial Belanda.Â
Loyang koro berada di tempat yang cukup luas. Dengan arsitektur tempatnya yang cukup unik dan alami membuat siapapun yang datang kemari penasaran akan cerita dibalik gua tersebut. Wisatawan yang datang pun tidak hanya dari dalam negeri, tapi juga dari mancanegara. Menurut penjaga goa, keunikan lain dari Goa Loyang Koro adalah terdapatnya patung berbentuk manusia dan hewan yang berada di tengah-tengah goa. Konon patung ini adalah manusia beserta ternaknya yang di kutuk oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Terlepas dari cerita yang banyak di kaitan dengan Goa Loyang Koro, menurut para wisatawan yang pernah berkunjung, keindahan goa ini memang pantas di jadikan tempat wisata yang harus di kunjungi.Â
Sebelum memasuki area tempat wisata, para pengunjung bisa memarkirkan kendaraan di tempat yang sudah di sediakan. Dan di tempat parkir ini, kita akan menemui banyak pedagang yang menjual berbagai makanan dan minuman. Goa yang memiliki kedalaman kurang lebih 110 meter tersebut, saat ini di kelola oleh Dinas Pariwisata Kota Takengon. Di pintu goa juga terdapat 2 lembar kertas yang menempel di dinding-dinding goa. Lembaran tersebut berisikan tentang sejarah asal muasal nama Goa Loyang koro sampai dengan cerita-cerita yang di kaitkan pada goa tersebut.
Untuk masuk di area lokasi goa tersebut, para pengunjung di kenakan tarif sebesar Rp 2.000, sedangkan untuk masuk ke dalam goa sendiri, kalian harus membayar uang sebesar Rp 3.000. jadi total biaya yang harus di siapkan adalah Rp. 5.000. biaya ini di tunjukan untuk fasilitas yang di sediakan, seperti lampu penerangan, perawatan goa dan kebersihan di sekitar area Goa Loyang Koro.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H