Mohon tunggu...
Arunika Pinandita
Arunika Pinandita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hamlatu Ta'lim Program Unggulan Pondok Pesantren Busytanun Nasyiin

21 Juni 2024   20:37 Diperbarui: 21 Juni 2024   20:54 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pondok Pesantren Bustanun Nasiyi'in yang berlokasi di Majalengka, Jawa Barat ini didirikan oleh Kiai Haji Nur Hasan dan dilanjutkan oleh Kiai Haji Mansur serta Nyai Haja Siti khodijah sejak tahun 1934, telah menjadi tempat berwawasan luas bagi generasi muda. Awalnya dikenal sebagai Al-Islah, namanya kemudian diubah menjadi Bustanun Nasyi'in yang bermakna kebun generasi menerus. Meskipun sempat mengalami kekosongan selama dua tahun akibat pemberontakan DITI pada tahun 1952 atau 1962, pondok ini tetap eksis hingga sekarang di bawah kepemimpinan putra-putrinya. Sebuah pohon sawo di tengah pemukiman pondok menjadi penanda berdirinya pondok ini sejak tahun 1934.

Pondok Pesantren Bustanun Nasiyi'in menawarkan empat program unggulan, seperti Program Tahfiz al-Quran, Hamlatu Ta'lim, Intensif Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, serta pelatihan kepemimpinan dan keterampilan khusus untuk santri Aliyah. 

" Jadi Hamlatu Talim ini persis seperti KKN yang dilakukan mahasiswa, hanya saja ini kita aplikasikan ke anak Aliyah untuk memberikan gambaran seperti apa saat melakukan pengabdian ke masyarakat. Mungkin ini yang menjadi program unggulan yang tidak ada di pondok lain", ungkap Ust. Opik selaku tenaga pengajar. 

Program Hamlatu Ta'lim adalah salah satu program unggulan yang unik yang tidak ada di lembaga lain di daerah Majalengka. Hamlatu Ta'lim adalah program pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Santri Aliyah. Para santri dan santriwati diajak untuk turut serta dalam kegiatan kemasyarakatan, seperti ikut serta kegiatan gotong royong yang dilakukan warga, turut serta dalam proses pembelajaran TK dan juga instansi pemerintah desa setempat, turut serta mengajar mengaji di masjid, dan lain sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun