Makna Kemenangan Jokowi-Ahok
Posted on September 21, 2012 by PM Tangke Jakarta telah memilih gubernur DKI Jakarta. Hasil perhitungan cepat (quick count) dari Lingkaran Survey Indonesia menunjukkan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama (Jokowi-Ahok) mendapat 53.68% dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) mendapat 46.32%. Hitungan cepat yang disiarkan Metro TV menunjukkan Jokowi-Ahok 54.11% dan Foke-Nara 45.89%. Sementara hitungan cepat MNC Research menunjukkan Jokowi-Ahok 52.63% dan Foke-Nara 47.37%.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kemenangan Jokowi-Ahok.
1. Faktor Integritas Jokowi-Ahok. Integritas Jokowi dinilai sangat baik oleh banyak kalangan. Integritas (mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran) tersebut telah teruji dalam memimpin Solo. Integritas Ahok, juga teruji dalam kepemimpinannya. Integritas tak lepas dari moral kebangsaan dan keagamaan. Penilaian integritas seseorang tidak muncul begitu saja, apalagi jika itu dilakukan dalam masa kampanye. Integritas seseorang dinilai dari apa yang telah dilakukannya. Jati diri ini menyatu dalam perilaku yang baik, tulus, jujur, sederhana, konsisten, tidak cacad/korup, berupaya tepati janji, tenggang rasa, berkorban, dan cerdas. Entitas Jokowi itu low profile (diakui Jusuf Kalla) atau good profile (istilah Mario Teguh).
2. Faktor Kepercayaan Masyarakat.
3. Faktor Pencitraan via Baju Kotak-Kotak. Filosofi baju kotak-kotak, bagi Jokowi-Ahok, adalah pengakuan terhadap adanya perbedaan-perbedaan (Suku-Agama-Ras-Antar Golongan) yang diarahkan untuk mencapai tujuan bersama, yakni kemajuan kesejahteraan Ibukota Indonesia.
4. Faktor Visi-Misi via Game/Tagline “Selamatkan Jakarta”. Games ini sekaligus menjelaskan Visi-Misi Jokowi secara sederhana dan menarik. Seorang filsuf pernah menyatakan bahwa kita harus selalu berpikir, jangan membiarkan pikiran kosong, jika malas belajar, bermain game saja. Salah satu kebutuhan manusia adalah hiburan. Hiburan yang termudah adalah bermain-main (games). Seorang yang main game “selamatkan Jakarta” akan berperan/mengidentifikasikan dirinya sebagai Jokowi. Tugas pertamanya adalah menyelamatkan warga yang baik dari pejabat korup, pengusaha hitam, preman, dan sampah. Ini sangat memikat hati. Soal preman Ibu Kota, ada berapa banyak masyarakat Jakarta yang takut atau merasa tidak aman terhadap preman? Kejengkelan seseorang kepada preman, akhirnya mempengaruhi orang itu memilih Jojowi (yang dalam bermain game “selamatkan Jakarta” ia mengidentifikasikan dirinya sebagai Jokowi, jadi wajar pilih diri sendiri).
5. Faktor Simpati (karena difitnah, sara, dan dikeroyok partai-partai besar).
Makna Kemenangan
1. Kemenangan Jokowi-Ahok ini menunjukkan masyarakat Jakarta menginginkan perubahan mendasar.
2. Partai-partai besar/kecil yang beralih ke Foke-Nara tidak diikuti oleh pemilih mereka. Figur lebih utama daripada partai.