Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, Kelompok 64 Desa Batuaji, melalui program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negeri Gelombang 9, menyadari pentingnya memberikan pemahaman kepada masyarakat akan bahaya phishing atau penipuan online. Sosialisasi ini ditujukan untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) serta bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga tentang risiko dan langkah-langkah menghindari ancaman digital.
Anggota kelompok kami terdiri dari Angga Rofiul Putra (202110370311421), Anisha Wulandari Pono (202110370311438), Muhammad Alif Nasrulloh (202110370311437), Mohammad Lutfi Hermawan (202110370311428), Sayid Muhammad Ali Hisyam Fahlevi (202110370311422) yang berasal dari program studi Informatika Universitas Muhammadiyah Malang serta dibimbing oleh Ibu Ikhlasul Amallynda, ST., MT selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).
Desa Batuaji, terletak di kawasan pedesaan, kini tidak terhindar dari risiko penipuan online seiring dengan meningkatnya konektivitas internet dan penggunaan perangkat digital di masyarakat. Tujuan dari kegiatan sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko phishing dan pentingnya menjaga keamanan data pribadi. Selain itu, kami juga bertujuan untuk memberikan edukasi tentang tanda-tanda phishing agar masyarakat dapat mengidentifikasi pesan atau situs web yang mencurigakan. Kami juga berupaya memberikan tips praktis agar masyarakat dapat menghindari jebakan phishing dengan lebih efektif.
Langkah sosialisasi pertama yang kami lakukan
Pada PMM Bhaktiku Negeri Gelombang 9, Kelompok 64 menyelenggarakan sesi penyuluhan di pusat kegiatan masyarakat Desa Batuaji, di lokasi Taman Posyandu dan kantor desa. Disini, anggota kelompok kami memberikan pemahaman mendalam tentang phishing, mengapa itu berbahaya, dan bagaimana menghindarinya.
Dalam rangka memberikan contoh yang konkret, anggota Kelompok 64 melakukan demonstrasi kasus phishing melalui email palsu atau situs web, serta dengan menyebar file APK atau PDF palsu yang dapat digunakan sebagai alat untuk melakukan phishing. Kami secara langsung memperlihatkan cara membedakan antara email, file APK, ataupun file PDF yang asli dan palsu. Kami juga menunjukan data yang diambil oleh penipu agar masyarakat lebih paham.
Setelah penyuluhan, dilakukan diskusi interaktif yang melibatkan masyarakat. Anggota kelompok berbagi pengalaman dan pengetahuan mereka, sementara warga bisa bertanya langsung. Ini menciptakan ruang bagi pembelajaran timbal balik.
Melalui sosialisasi ini, Kelompok 64 berharap masyarakat Desa Batuaji akan menjadi lebih waspada dan mampu mengidentifikasi serta menghindari serangan phishing. Masyarakat diharapkan memiliki pengetahuan yang cukup untuk menggunakan internet dengan aman dan bijak.