Sabtu, 03 Maret 2022, Mahasiswa PMM (Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa) kelompok 03 Gelombang 2 dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan kegiatan PMM di Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Para mahasiswa ini melakukan sosialisasi dan pembelajaran membuat masker dari kain sisa pembuatan kaos di depan ibu-ibu di desa Wiyurejo.Â
Sosialisasi ini dimulai dengan memberikan pembelajaran pengetahuan umum tentang proses memakai mesin jahit, membuat pola masker, hingga masker bisa digunakan oleh masyarakat. Pengoperasian mesin jahit dimulai dari pemberian modul kepada peserta sosialisasi. dengan adanya modul diharapkan bisa menjadi pegangan bagi masyarakat saat menjalankan pemberdayaan tersebut. Selanjutnya menjelaskan secara teoritis tentang langkah-langkah yang perlu diikuti oleh peserta agar mesin jahit bisa beroperasi dengan baik dan benar seperti memasukkan benang pada jarum atau yang disebut dengan set up mesin agar mesin jahit dapat berjalan dengan benar. tidak hanya itu set up mesin juga dapat meminimalkan kecelakaan kerja, warna benang yang dipasang di mesin sesuai dengan warna masker yang akan dibuat yaitu warna abu-abu.
Membuat pola masker merupakan Langkah kedua setelah penjelasan teoritis pengoperasian mesin jahit telah selesai. Peserta diajarkan untuk membuat pola masker dengan menggunakan kertas koran, yang selanjutnya digunakan sebagai turunan dalam mencetak dan membuat desain masker. Tujuan membuat pola diharapkan agar peserta lebih mudah untuk mengikuti arahan dari desain awal masker. Susunan lapisan masker terdiri dari 2 lapisan kain. selanjutnya peserta diajarkan untuk membuat dan mengukur panjang pita karet sebagai konektor dan tali masker.Â
Proses yang terakhir adalah menjahit semua bagian masker agar menjadi utuh. penjahitan dilakukan dengan menggunakan mesin jahit digital, dimulai dari menggabungkan antara kain yang dipotong, lalu menjahit bagian tengah pada masker lalu menjahit bagian pinggiran masker setelah itu menjahit tali karet pada masker. lalu melakukan inspeksi pada masker yang telah dibuat apakah terdapat kecacatan pada masker tersebut dan jika tidak ada maka bisa dilanjutkan ke percobaan dan jika masih terdapat kecacatan maka dilihat apakah masih bisa dilakukan perbaikan maka dilakukan perbaikan sebisa mungkin. jika tidak bisa dilakukan perbaikan maka terpaksa harus dibuang. agar pembuatan masker lebih cepat dan rapi maka dilakukan dengan mesin tersebut dan hasil jahitan bisa lebih maksimal bentuk masker yang dibuat adalah masker hijab karena ibu-ibu desa Wiyurejo menggunakan hijab.
pembuatan masker diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat wiyurejo dalam berlatih mengembangkan skill menjahit. dan kami juga berharap masyarakat tidak hanya bisa membuat masker saja akan tetapi juga bisa membuat baju, gamis, jilbab atau yang lainnya. mesin jahit yang digunakan juga masih tergolong baru karena 3 bulan yang lalu baru dibeli oleh desa akan tetapi masyarakat desa tersebut masih kurang bisa mengoperasikan mesin tersebut dengan adanya pemberdayaan ini diharapkan masyarakat bisa mengoperasikan sekaligus bisa menghasilkan produk-produk yang berkualitas.
Tujuan akhir dari pembekalan ini agar masyarakat paham dan mengerti tentang proses jahit menjahit dimana dimulai dari set up mesin jahit sekaligus mengoperasikan mesin jahit tersebut. sehingga mengetahui teknik dasar dalam menjahit setelah itu bisa menghasilkan output masker. masker tersebut diharapkan bisa dijual dan bisa menjadi mata pencaharian bagi warga desa wiyurejo tersebut. Masker ini dapat dijual melalui berbagai marketplace seperti Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H