Mohon tunggu...
Moh BagusMusthofa
Moh BagusMusthofa Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa universitas muhammadiyah malang angkatan 2019

pemuda berkarat yang selalu mencari kesempurnaan yang mana sudah faham kalau kesempuran hanya milik allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Masyarakat Wiyurejo untuk Membuat Merchandise Baju

2 Maret 2022   22:33 Diperbarui: 2 Maret 2022   22:34 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberdayaan membuat merchandise "baju" (Dokpri)

pada tanggal 23 februari di balai desa Wiyurejo diadakan kegiatan pemberdayaan masyarakat berupa pembekalan dan pembelajaran membuat merchandise baju. kegiatan tersebut dihadiri oleh 10 peserta, mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga. Tujuan diadakannya Pembelajaran adalah berupa Output produk baju yang dapat di pasarkan di e-commerce. dalam pelaksanaannya di awal pertemuan peserta diarahkan untuk belajar membuat mall baju dari kertas karton. Kegiatan ini didasarkan pada modul yang telah dibuat setujui oleh sekretaris desa Muh. Wahid Hisbulloh.

Saat ini mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM). PMM tersebut bertempat di Desa Wiyurejo, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang dengan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan Ir. Muhammad Irfan, MT. PMM kelompok 03 gelombang 02 beranggotakan Septya Pebrianty, Moh Bagus Musthofa, Ratri Rahayu Nanda Wati Maulana, Moh Ifkar Awallilhad, dan Agam Rizqi  Hidayatullah dari Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan oleh PMM kelompok ini adalah membuat . Tujuan dari kegiatan menjahit ini adalah agar warga desa Wiyurejo dapat membuat baju sebagai merchandise.

Kegiatan pemberdayaan merupakan saran dari bapak  Muh. Wahid Hisbulloh selaku sekretaris desa. Karena desa tersebut telah membeli alat jahit lengkap tetapi masyarakat di sana belum bisa memaksimalkan memanfaatkan alat tersebut. Pernah dibuat pemberdayaan yang diadakan oleh desa sendiri akan tetapi terdapat kesalahpahaman dengan pemateri, sehingga alat yang digunakan belum digunakan dengan maksimal dan masih belum menggunakan alat yang baru sehingga masih belum bisa dimanfaatkan. Maka kita dari  kelompok pmm 03 mempunyai ide kegiatan pemberdayaan  tentang jahit dimana pemberdayaan ini difokuskan untuk masyarakat desa wiyurejo dan menggunakan semua alat jahit baru yang dibeli oleh desa wiyurejo.

kegiatan pemberdayaan ini lebih difokuskan dalam pembuatan T-shirt karena masyarakat wiyurejo masih tergolong awam dalam hal menjahit, jadi untuk dasar dari pembelajaran kami ingin masyarakat bisa mengoperasikan alat jahitnya dulu yaitu dengan membuat T-shirt tersebut. jadi dalam pembelajaran dasar kami ingin masyarakat desa tersebut belajar sekaligus menghasilkan produk dari pemberdayaan tersebut. akan tetapi dalam pembelajaran ini  sekaligus belajar membuat motif dari T-shirt jadi ada beberapa baju yang dibuat dengan motif dan perpaduan dua warna. masyarakat desa wiyurejo tidak hanya bisa menjahit dasar akan tetapi juga bisa menghasilkan output yaitu T-shirt tersebut dan juga diberi motif yang sesuai pada umumnya.

proses penjahitan (Dokpri)
proses penjahitan (Dokpri)

"kami sebagai mahasiswa membantu agar masyarakat desa wiyurejo bisa memanfaatkan inventaris desa wiyurejo yaitu alat jahit lengkap dengan sepenuhnya dan bisa menghasilkan output dan mungkin bisa dijadikan mata pencaharian didesa tersebut" imbuh septya

hal pertama yang dilakukan untuk membuat baju adalah dengan menyiapkan bahan dan alat  jahit, yaitu dengan membeli kain, benang, jarum, dan peralatan tulis untuk pembuatan pola. dalam pembuatan T-shirt pembuatan pola adalah hal yang wajib dilakukan sebelum dilakukannya pemotongan kain, pembuatan pola ini dimulai dari menentukan ukuran baju yang akan dibuat karena ada beberapa variasi dalam ukuran baju. setelah itu menyiapkan kertas karton yang akan dibuat pola lalu mengukur kertas  tersebut dengan penggaris khusus agar memudahkan dalam pembuatan pola T-shirt. lalu memotong kertas yang telah diukur sesuai pola yang telah dibuat, dengan adanya pola tersebut kami berharap bisa memudahkan masyarakat dalam belajar menjahit dan juga menghasilkan output T-shirt.  

hasil dari pembuatan Merchandise (Dokpri)
hasil dari pembuatan Merchandise (Dokpri)

"kami sebagai mahasiswa muhammadiyah malang yang melakukan pmm di desa wiyurejo bertujuan untuk melakukan pelatihan dan pembelajaran membuat baju kepada ibu-ibu rumah tangga yang ada di sekitar desa tersebut. ibu-ibu tersebut sangat antusias mengikuti kegiatan yang kami adakan di balai desa wiyurejo dan kami sekelompok mendatangkan 2 orang ahli dalam bidang tersebut untuk membimbing dan mengajari ibu-ibu tersebut sampai bisa memahami dengan baik dan saya harapkan hal tersebut bisa berlanjut meskipun kami telah selesai melakukan pmm di desa itu." imbuh ifkar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun