Mohon tunggu...
Nursakinah
Nursakinah Mohon Tunggu... Psikolog - PMM Kelompok 21 Gelombang 9

Selamat datang di blog PMM Kelompok 21 Gelombang 9, Tulisan ini merupakan salah satu prgogram edukasi kami dari mahasiswa Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Banyak Remaja Merasa Insecure, PMM 21 Balikpapan: Cintai Diri Sendiri

24 Oktober 2020   15:15 Diperbarui: 24 Oktober 2020   15:16 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
linktr.ee/podcastnkonseling

Memasuki minggu ketiga program pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, PMM UMM 21 Balikpapan kembali mengadakan kegiatan psikoedukasi online dengan mengangkat tema "Insecure". Istilah Insecure saat ini sudah sangat ramai digunakan terutama di kalangan remaja yang menggambarkan perasaan minder, takut dan tidak percaya diri.

PMM UMM 21 Balikpapan ikut memberikan perhatian dengan istilah itu terlebih lagi hal tersebut sangat mungkin dapat mempengaruhi kondisi psikologis orang yang merasakannya. "Pernah banget ngerasa insecure, malah termasuk sering misal kayak ngeliat temen lagi presentasi kok jago banget tapi aku engga, terus kayak insecure soal bentuk fisik gitu" kata Mawar selaku narasumber podcast kita.

Tidak ada penyebab tunggal dari Insecure. Ada banyak faktor penyebab mengapa seseorang dapat merasa Insecure salah satunya ketika mereka membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Mereka selalu melihat kelebihan yang dimiliki oleh orang lain dan membuat mereka selalu memikirkan kekurangannya.

"Coba sesekali berhenti deh membanding-bandingkan diri kita sama orang lain, kenapa ga coba bersyukur dengan cara mencintai diri sendiri dan terima diri kita apa adanya? Kan kita juga punya kelebihan di dalam diri kita". PMM UMM 21 Balikpapan sewaktu melakukan podcast mengatakan jika kita bisa mengatasi Insecure ketika seseorang itu mampu untuk mencintai dirinya dan menerima segala kekurangan yang dimiliki.

"Pernah banget ngerasa insecure, malah termasuk sering misal kayak ngeliat temen lagi presentasi kok jago banget tapi aku engga, terus kayak insecure soal bentuk fisik gitu" kata Mawar selaku narasumber podcast kami.

Insecure dapat memberikan pengaruh negatif kepada diri sendiri seperti overthinking, menyalahkan diri sendiri atau orang lain dan tidak percaya diri. Namun, Psikoedukasi ini juga menekankan jika seseorang yang merasakan Insecure tidak selamanya hanya akan memberikan pengaruh yang negatif, tetapi juga bisa memberikan pengaruh yang positif selama kita bisa termotivasi untuk menjadi versi yang lebih baik dari diri kita seperti contoh yang diberikan oleh Mawar, bahwa masih ada motivasi intrinsik untuk berkembang dan prestasi. Tapi nyatanya nggak semua orang bisa menjadikan rasa Insecure itu motivasi dan malah membuatnya merasa stres, tertekan bahkan dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang dan membuat kita merasa menjadi tidak nyaman jika dibiarkan begitu saja.

Dengan munculnya perasaan tidak nyaman tersebut,  Maka dari itu PMM UMM 21 Balikpapan memberikan tips bagaimana cara mengatasi rasa Insecure tersebut mulai dari kelilingi diri kita dengan orang-orang supportive yang bisa memberikan dukungan dan semangat, kurangi penggunaan sosial media yang menjadi salah satu penyebab Insecure, menempelkan kata-kata positif di dinding kamar agar termotivasi dan yang paling penting belajar menghargai diri sendiri dengan cara menerima diri kita apa adanya.

Nah intinya, insecure ini adalah hal yang wajar terjadi dan itu kembali pada diri sendiri, apakah mau menerima dan menghadapinya atau tidak. So, daripada kita sibuk memikirkan kekurangan diri sendiri, kenapa tidak mencoba untuk mengembangkan kelebihan yang kita miliki?

Yuk, dengar podcast kami lebih lengkap di spotify dan youtube PMM UMM 21 Balikpapan "Jangan Mau Kalah sama Insecurity" buat tau lebih banyak informasi mengenai insecurity, dan jangan lupa cek ig kami juga @pmmummbalikpapan ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun