Â
Dampak adanya Pandemi Covid-19 ini sangat dirasakan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terutama didaerah perkampungan yang mayoritas masih belum paham akan pemanfaatan teknologi. Khususnya di Kampung Sattowan terdapat jamu herbal sebagai olahan unggul kampung tersebut. Maka dari itu, Program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang berada dibawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan kegiatan mengembangkan UMKM di Kampung Sattowan.Â
Didampingi oleh Faris Rizal Andardi, S.T., M.T. sebagai Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Mahasiswa PMM UMM Kelompok 95 gelombang ke-4 tersebut siap terjun dan membantu pelaku usaha masyarakat Kampung Sattowan dalam pengembangan UMKM. Dalam kegiatan ini, selain bersama pelaku usaha jamu tradisional, kami juga melibatkan beberapa warga serta dipantau langsung oleh Ibu Su’ud selaku RT 1.
Senin (12/04) lalu Mahasiswa PMM UMM bersama pelaku usaha melakukan kegiatan pengolahan jamu tradisional [a3] yang dilakukan dirumah RT 1[a4] . Kegiatan yang dilakukan Mahasiswa PMM UMM yaitu ikut serta membantu proses pembuatan dan pengemasan jamu yang diarahkan langsung oleh pelaku usaha. Jamu yang diproduksi berbahan dasar kunyit dengan tetap menggunakan cara tradisional yang diarahkan langsung oleh pelaku usaha tersebut.
![proses pembuatan jamu-dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/04/20/20aab688-915d-4bb9-b787-e9e6387f8dd7-607e7b9a3d68d530eb0d4732.jpg?t=o&v=770)
![kemasan awal-dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/04/20/948b88a2-2187-44b4-8079-8a8c0d7877a5-607e7cb28ede484b931f8382.jpg?t=o&v=770)