Mohon tunggu...
pmm umm93
pmm umm93 Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa

seorang laki-laki yang ingin berbagi berita dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Budaya Literasi oleh Mahasiswa PMM Kelompok 93

28 April 2024   20:13 Diperbarui: 28 April 2024   20:33 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Membaca di TK-Ra Ar-Rohmah/Dokpri

Malang- Pendidikan di Indonesia sangatlah penting untuk membangun generasi yang pintar secara akademik dan non-akademik. Pendidikan di sekolah menjadi pintu belajar bagi anak-anak setelah di rumah bersama orang tua. Hal utama dalam pendidikan adalah budaya literasi yang menjadi pembentukan karakter dan peningkatan kualitas pendidikan. 

Oleh karena itu, Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). PMM Gelombang 1 Kelompok 93 dibawah bimbingan Ibu I'anatut Thoifah S.Pd.I., M.Pd.I. selaku dosen pembimbing lapangan dan Mahasiswa PMM kelompok 93 yang beranggotakan Yusfika Hanif Afriza, Mochammad Misbahul Karim, Ahmad Karunia Tri Ananda, Muhammad Zidane Azriel Argani, dan Ghozi Dandi Arashif.

Tentunya anak-anak di TK RA Ar-Rohmah rata-rata sudah mengenal gadget yang digunakan untuk bermain dan menonton, hal tersebut sangat berdampak pada otak dan mata jika dibiarkan terlalu lama. Pada masa kanak-kanak seperti ini masih "golden age" atau usia keemasan, usia ini merupakan periode yang amat penting bagi seorang anak. Pendidikan pada rentang usia tersebut sangat menentukan tahap perkembangan anak selanjutnya. Masa-masa emas tersebut berada dalam rentang antara usia 0 sampai 6 tahun. 

Oleh sebab itu, mahasiswa PMM yang beranggotakan lima orang tersebut memberikan fasilitas pojok baca bagi anak-anak di TK RA Ar-Rohmah. Budaya literasi harus dipupuk sejak dini, agar anak-anak tidak kecanduan dengan gadget dan lebih memilih buku sebagai ladang mencari ilmu. Usia keemasan ini harus diisi dengan kegiatan yang positif dan bermanfaat. Anak-anak yang sudah kecanduan gadget sangat sulit untuk diajak membaca buku, karena lebih nyaman menonton.

Pojok baca tersebut sudah diisi dengan buku-buku yang menarik, misalnya buku cerita bergambar, buku mengenal angka dan huruf, serta buku cerita nabi. Dari buku-buku yang disediakan dapat memberikan manfaat bagi anak-anak TK, misalnya membaca buku pada saat istirahat dan menunggu dijemput orang tua masing-masing. 

Hal ini juga mendapat perhatian dari mahasiswa PMM, karena semakin anak-anak ingin tahu isi cerita dalam buku semakin ingin cepat juga membaca buku yang lainnya. Pojok baca yang dibuat oleh mahasiswa PMM ini tentunya sudah mendapatkan izin dari kepala sekolah TK RA Ar-Rohmah. Kepala sekolah dan para guru sangat setuju dengan gagasan yang dibuat oleh mahasiswa PMM, karena dengan adanya pojok baca anak-anak lebih banyak mengenal huruf dan semangat untuk belajar membaca. Anak-anak juga beranggapan bahwa belajar adalah sesuatu yang menyenangkan, dan para guru juga ikut bangga dengan perkembangan anak-anaknya.

Penyerahan pojok baca kepada kepala sekolah TK-RA Ar-Rohmah/Dokpri
Penyerahan pojok baca kepada kepala sekolah TK-RA Ar-Rohmah/Dokpri

Hadirnya lima mahasiswa PMM tersebut tidak hanya memberikan kegembiraan pada anak-anak di TK RA Ar-Rohmah, tetapi juga agar menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar terutama orang tua akan pentingnya literasi atau membaca. Tindakan positif dan dedikasi yang tinggi yang dilakukan mahasiswa PMM untuk meningkatkan kesadaran membaca sejak usia dini merupakan contoh nyata bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi secara langsung kepada masyarakat sekitarnya. Inisiatif dengan memberikan program pojok baca kepada anak-anak adalah hal yang patut diacungi jempol karena anak-anak sudah banyak yang kecanduan bermain gadget.

Mahasiswa PMM memberikan dedikasinya dari waktu sampai tenaga untuk TK RA Ar-Rohmah. Tidak hanya Mahasiswa PMM yang bersemangat untuk program pojok baca, tetapi wali murid, guru, dan kepala sekolah yang sangat mendukung untuk diadakannya program pojok baca tersebut. Pentingnya peran kepala sekolah dalam mengambil keputusan untuk program inovasi pojok baca ini. Dari program pojok baca ini dapat menjadi awal yang positif dan berpikir kreatif bagi TK RA Ar-Rohmah. 

Pembentukan karakter juga dapat dilihat dari literasi anak dan dapat diketahui karakter anak tersebut karena perbedaan faktor lingkungan keluarga dan sekolah, sekolah menjadi tempat pembelajaran yang lebih efektif karena sudah banyak memiliki fasilitas yang menunjang untuk belajar baik secara akademik dan non akademik. Semoga dengan adanya program pojok baca yang dibuat oleh mahasiswa PMM ini dapat memberikan manfaat yang lebih bagi TK RA Ar-Rohmah, dan juga bagi lingkungan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun