Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 mengharuskan semua sekolah menjalankan pembelajaran secara daring. Peserta didik harus belajar dari rumah dengan dampingan orang tua dan menggunakan Gadget. Hal ini dikarenakan pemerintah masih belum mengizinkan sekolah untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara utuh.Â
Saat ini, pembelajaran yang dilakukan adalah blended learning yaitu campuran antara pembelajaran online dan offline. Oleh karena itu, kelompok PMM UMM 46 mendatangi salah satu sekolah di Desa Ngenep untuk mengetahui kendala belajar yang ada selama pandemi.
Mahasiswa PMM UMM 46 melakukan pendampingan belajar kepada siswa MI Miftahul Huda yang ada di Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Pendampingan ini bertujuan untuk membantu para guru menyampaikan materi yang belum maksimal selama masa pandemi.Â
"Untuk saat ini kegiatan belajarnya dilakukan secara bergantian, kelas yang masuk digilir dan jam belajar pun dikurangi, jadi para guru belum bisa maksimal dalam menyampaikan materi" , ujar Kepala Sekolah MI Miftahul Huda (19/06/2021). Â Kegiatan ini dilakukan selama 6 hari mulai tanggal 21-26 Juni 2021. Kelas yang didampingi belajar yaitu kelas 1-5 secara bergantian dan bertempat di Ruang Multimedia.
Pembelajaran yang dilakukan menggunakan Opening and Closing Class Password. Dengan adanya pembuka dan penutup kelas yang baik dan menarik akan mendorong motivasi belajar siswa. Selain itu, materi juga disampaikan dalam bentuk video, lagu, powerpoint dan game yang menarik.
Selama pendampingan siswa mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir dengan sangat antusias. Selain belajar, mereka juga bisa unjuk diri didepan teman-temannya. Anggota kelompok PMM UMM 46 memberikan reward bagi mereka yang berani tampil ke depan kelas. Tidak hanya intelektual, namun rasa percaya diri juga ditumbuhkan pada kegiatan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H