Madiun - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang melakukan pengabdian masyarakat dengan dosen pembimbing lapang Dra. Dewi Nurjannah, M.M di Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan ikut serta melakukan budidaya jamur tiram putih.
Jamur kini menjadi bahan makanan yang banyak dicari. Budidaya jamur pun dikembangkan oleh masyarakat untuk memenuhi permintaan pasar, salah satunya bapak loso yang membuka usaha budidaya jamur. Dikarenakan kebutuhannya semakin meningkat tak jarang orang berkeinginan untuk membudidayakan jamur tiram putih.
Tips budidaya jamur tiram putih versi pak loso. "Budidaya jamur dimulai dari mempersiapkan bahan yang dipelukan dalam proses pembuatan media tanam yaitu serbuk kayu, tepung jagung, bekatul, gamping, gipsum, dan air. Yang pertama campur dan aduk bahan tersebut kemudian masukkan ke dalam plastik dengan menggunakan alat dan tutup menggunakan potongan pipa kecil. Setelah itu di oven selama tabung gas ukuran 3 kg habis tujuannya untuk menseterilkan. Kemudian angkat dan didinginkan lalu masukkan bibit yang berupa serbuk kedalam media tanah tersebut lalu ganti tutup pipa tersebut dengan kertas dan tali menggunakan karet plastik. Kemudian dilubangi 2 garis dibawah tujuannya untuk tempat pertumbuhnya akar pada jamur. Disimpan dalam ruangan minim cahaya dan udara atau disebut kumbung, dengan disiram pada pagi dan sore" tutur pak Loso selaku pemilik budidaya jamur di Desa Sugihwaras.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H