Mohon tunggu...
pmm sugihwaras
pmm sugihwaras Mohon Tunggu... Editor - suka mencari berita

suka mencari berita dan menambah wawasan

Selanjutnya

Tutup

Money

PMM UMM Kelompok 55: Belajar dari Pengalaman Sang Penjual Kripik Tempe di Tengah Pandemi

24 Agustus 2020   21:50 Diperbarui: 24 Agustus 2020   21:56 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Madiun - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang melakukan pengabdian masyarakat dengan dosen pembimbing lapang Dra. Dewi Nurjannah, M.M di Desa Sugihwaras, Kecamatan Saradan ikut membantu pedagang home industri kecil yang terkena dampak Covid-19.

Salah satu home industri yang berada di Sugihwaras adalah kripik tempe dan peyek bu Tutik. Beliau memulai usahanya sejak 27 Juli 2019. Awal mula tercetusnya nama Kripik Tempe Berkah 88 dari lulusan tahun 1988. Produksi kripik tempe ini berasal dari bahan yang yang didapat dari temannya yang berada di ngawi dan didistribusikan di pasar sayur caruban.

"Saya kira, awalnya pembuatan kripik tempe tersebut dibuat pada umumnya. Ternyata proses pembuatannya berbeda, tidak sama seperti  yang lain" Tutur Era Hervilia selaku koordinator PMM UMM kelompok 55.

"Proses pembuatannya gampang- gampang susah. Bahan pembuatan kripik tempe seperti pada umumnya,tetapi dalam proses pembuatannya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran. Pertama kali membuat saya awalnya coba-coba dan akhirnya gagal di beberapa tahap jadi tidak sesuai dengan harapan.

Dari situ saya tidak berputus asa melakukan eksperimen kembali sampai berhasil sesuai dengan harapan saya" tutur Bu Tutik selaku pemilik home industri kripik tempe.

dok. pribadi
dok. pribadi
Kripik tempe ini sudah didistribusikan ke berbagai daerah seperti jombang dan kediri, tetapi selama ada pandemi Covid- 19 ini pesanannya menjadi menurun. Kami dari PMM UMM kelompok 55 membantu mempromosikan usaha kripik tempe melalui media sosial. Diharapkan hal tersebut dapat meringankan beban perekonomian bu Tutik selama pandemi Covid-19.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun