Agenda yang dilakukan oleh para mahasiswa tidak berhenti pada belajar mengajar adik-adik di wilayah RW 4 kelurahan wonokoyo, kecamatan kedungkandang, kota  Malang.Â
Beberapa agenda tambahan yang secara langsung dirasakan oleh masyarakat besar terutama warga RW 04 di aplikasikan secara matang dengan harapan bisa memberikan dampak panjang  yang  impulsif.Â
Salah satu kegiatan yang dilakukan untuk penerapan protokol Covid-19 seperti thermogun di masing-masing warga belum cukup untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Untuk memaksimalkan kegiatan mahasiswa UMM membuat bilik disinfektan dari bahan rangka besi hollow bertujuan menghasilkan produk yang lebih tahan lama dalam penggunaannya. Sekaligus menjadi kenang-kenangan terakhir dan pemberian fasilitas yang siap pakai saat penutupan PMM baktiku negeri diwilayah RW 4 pada tanggal (29/08/2020) yang diberikan kepada masyarakat RW 4 untuk menekan angka penyebaran covid-19.
Bilik disinfektan harus dibuat di lingkungan masjid nurul huda dengan alasan karena masjid merupakan salah satu tempat yang sangat berpotensi penularan virus-19.Â
Tempat ibadah seperti masjid nyaris digunakan setiap saat terutama waktu efektif ditambah sebagian besar  kegiatan peribadahan umat muslim di lingkungan RW 4 seperti tahlil, mengaji, tilawah dan sejenisnya juga aktif berjalan selama masa pandemi, sedangkan kesadaran dan fasilitas masyarakat kurang memadai. Â
Pembuatan bilik disinfektan dibantu oleh warga bernama pak adi selaku warga RT 3. Profesi beliau sebagai pengrajin besi. Untuk bahan-bahan tambahan seperti pompa dan selang mahasiswa memesan secara mandiri.Â
Fungsi bilik disinfektan seperti pada umumnya untuk sterilisasi jama'ah yang akan masuk ke masjid.Â
Kelebihan bilik disinfektan kami dari segi biaya dan waktu lebih hemat dari pada bilik disinfektan di pasaran hal ini di dukung karena pemilihan bahan yang kritis.Â
Salah satu keunggulan dengan adanya bilik disinfektan tersebut karena bilik disinfektan sudah input dengan foger embun, menyebapkan hasil sprayer yang keluar cenderung stabil dan konstan.Â
Didukung oleh sensor gerak yang mendeteksi pergerakan para jama'ah saat memasuki bilik. Sebelum agenda terakhir tepatnya tanggal (27 /08/ 2020) Mahasiswa UMM mendiskusikan dengan pak RW sembari mencari saran untuk menyelenggrakan penutupan sekaligus salam perpisahan secara kecil-kecilan yang diwakili oleh masing-masing kepala RT dan tamu-tamu penting lainnya yang akan di laksanakan pada tanggal (29/ 08/ 2020) mendatang
"Dari RT 1 -- RT 5 menghadiri acara kecil kami dan semua berjalan dengan khitmat dan mematuhi protokol kesehatan" jawab Irfan selaku anggota PMM. Pak budi sebagai kepala takmir ikut serta untuk penerima bilik disinfektan dengan harapan bisa di pertanggung jawabkan di kemudian hari.Â
Penutupan dihadiri tidak lebih dari 10 orang yang masing-masingnya merupakan orang penting di wilayah RW 04 termasuk pak Hari selaku kepala RW. Rangakai acara seperti sambutan oleh koordinator PMM baktiku negeri oleh Fajar Wicaksono memberi salam terlebih dahulu.Â
"Sebagai mahasiswa kami masih perlu belajar, tidak hanya belajar mata pelajaran namun juga belajar untuk bersosialisasi, berinteraksi dan bermasyarakat" sebut Fajar Wicaksono selaku Koordinator PMM.Â
Sedikit kesan pesan menghiasi prosesi penutupan kami "terimakasih atas bantuan para mahasiswa yang sudah ikut serta membantu menyukseskan beberapa Progam RW dan RT" balas pak Hari selaku kepala RW 04.Â
Tidak lupa pak budi selaku kepala takmir juga mengiringi kami dengan doa dan terakhir adalah prosesi penyerahan bilik disinfektan kepada warga.Â
Setelah beragam prosesi perpisahan selesai dilakukan secara resmi mahasiswa UMM menyempatkan diri untuk berfoto bersama jajaran RT dan RW untuk dokumentasi penutupan kegiatan PMM Baktiku Negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!