Tunggulwulung, Kota Malang (21/08/2024) - Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa kelompok 28 gelombang 04 dari Universitas Muhamadiyah Malang (UMM) adalah membuat inovasi pemanfaatan limbah cuka tahu sebagai pupuk cair alternatif dengan proses fermentasi organik di Kelurahan Tunggulwulung Kota Malang.
Kelurahan Tunggulwulung adalah salah satu kelurahan di Kecamatan Lowokwaru kota Malang yang merupakan penghasil tahu. Tidak kurang dari 4 usaha tahu di kelurahan tersebut. Kedelai yang digunakan paling sedikit 200 kg perhari untuk satu industri yang menghasilkan 120 papan tahu perhari. Setiap kegiatan industri termasuk industri tahu pastinya akan menghasilkan limbah yang apabila tidak ditangani secara tepat akan menyebabkan pencemaran terhadap lingkungan, namun jika dikelola dengan baik akan menguntungkan. Dari proses produksi tahu menghasilkan residu berupa limbah cair dan padat. Limbah padat telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat kelurahan Karang Anyar sebagai makanan ternak, sedangkan limbah cair sama sekali belum dimanfaatkan. Padahal limbah cair yang akan dihasilkan dalam proses produksi tahu sangatlah besar karena setiap tahapan produksi tahu menggunakan air, mulai dari pencucian, perendaman, pemasakan, dan pada proses terakhir sebelum dicetak ada pembuangan cairan.
Saat ini industri tahu di kelurahan Tunggulwulung belum memiliki manajemen pengelolaan limbah akibatnya berdampak negatif bagi lingkungan misalnya bau busuk dari degradasi sisa-sisa protein menjadi amoniak, dapat menyebar ke seluruh penjuru hingga mencapai radius beberapa kilometer, air limbah yang meresap ke dalam tanah dapat mencemari sumur-sumur di sekitarnya, dan air limbah yang dibuang ke selokan secara langsung dapat mencemari sungai, saluran irigasi maupun air untuk keperluan yang lain. Dari hasil obeservasi dan wawancara, pada umumnya warga sekitar industri tahu mengeluhkan keberadaan industri tahu karena bau busuk yang ditimbulkan oleh limbah tahu dan limbah cair yang langsung dialirkan ke selokan, sehingga pada musim hujan tiba akan merembes ke pemukiman warga.
Kegiatan kami bertujuan untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan terutama di sungai sekitar Kelurahan Tunggulwulung akibat usaha produksi tahu. Kegiatan pembuatan pupuk ditargetkan untuk menambah inovasi ide usaha tambahan. Ide ini muncul setelah proses kunjungan dan wawancara terhadap beberapa pelaku UMKM, yang terang-terangan menyebutkan bahwa limbah sisa produksi tahu langsung dibuang ke sungai di belakang lokasi produksi. Hal ini menjadi fakta yang sangat ironis melihat bisnis produksi tahu bisa terus berjalan, namun kurang memperhatikan timbal baliknya kepada lingkungan. Limbah tahu ini juga kerap merugikan masyarakat sekitar, dikarenakan baunya yang tidak sedap. Limbah tahu yang serta merta dibuang ke sungai tentu juga dapat merusak kualitas air serta ekosistem sungai.
Program ini memberikan pengetahuan melalui sosialisasi pengolahan limbah dengan sistem fermentasi, kegiatan ini dimulai dengan mengunjungi beberapa UMKM untuk mensosialisasikan cara mengolah limbah cuka tahu dengan sistem fermentasi, kemudian kami meminta limbah tahu kebeberapa UMKM untuk membuat pupuk cair alternatif sebagai contoh pengolahan limbah cuka sisa produksi tahu. Pengolahannya menggunakan EM4 dengan perbandingan 1:1000 ml dan juga menggunakan gula secukupnya, salah satu pemilik UMKM Pak Suwari menyambut baik inovasi kami.Â
Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Inovasi yang dihasilkan oleh Mahasiswa PMM UMM kelompok 28 gelombang 04 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi semua pemilik UMKM tahu untuk memanfaatkan limbah dalam upaya melestarikan lingkungan.