Mohon tunggu...
PMM DesaNgijo
PMM DesaNgijo Mohon Tunggu... Lainnya - Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa

PMM UMM Kel.36 Gel.10

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mahasiswa UMM Galakkan Konsumsi Jamu di Kala Pandemi pada Masyarakat Desa Ngijo

6 Oktober 2020   09:13 Diperbarui: 6 Oktober 2020   09:24 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu, 3 Oktober 2020, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (Nekmah, Dian, Putri, Agus dan Veto) melakukan kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Kegiatan PMM di dampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan Khusnul Rofida Novianti, S.Pd., M.M.

Ditengah pandemi, semua orang dituntut untuk tetap berkegiatan di rumah. Tetapi hal tersebut tidak membuat masyarakat berhenti berinovasi dan berkreasi. Hal ini yang membuat mahasiswa PMM kelompok 36 gelombang 10, berinovasi membuat jamu dalam bentuk jelly.

Bahan yang digunakan dalam pembuatan jamu jelly tersebut berasal dari 100% bahan alami. Bahan utamanya menggunakan kunyit dan asam jawa. Keduanya memiliki khasiat meningkatkan daya tahan tubuh. Hal tersebut sejalan dengan kondisi saat ini dimana pandemi covid-19 sedang mewabah. Jamu jelly diperkenalkan kepada masyarakat dengan cara membagikannya serta memberikan informasi terkait bahan, cara membuat dan khasiatnya. 

dokpri
dokpri
Proses pembuatan jamu jelly sendiri cukup mudah. Pertama kunyit dikupas lalu dipotong-potong dan diblender dengan menambahkan sedikit air. Sari kunyit tersebut lalu dituangkan ke dalam panci dan ditambahkan air lagi. Selanjutnya direbus hingga mendidih dengan menambahkan bahan lainnya, seperti asam jawa, gula, maizena dan serbuk agar-agar. Setelah mendidih, jamu dituangkan ke dalam wadah.

Dengan adanya inovasi ini, diharapkan masyarakat lebih giat mengkonsumsi jamu. Karena banyak sekali manfaat yang terkandung didalamnya. Selain orang dewasa diharapkan anak-anak juga tertarik dengan jamu jelly. Inovasi ini juga dapat digunakan sebagai ide bisnis dikala pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun