Desa Bumiaji terletak disebelah utara Kota Batu dengan luas wilayah 478,88 Ha ( 9,1 km) pada ketinggian 900 -- 1.400 m diatas permukaan laut (dpl). Desa Bumiaji berasal dari kata " AJINING BUMI " yang didirikan oleh Mbah Mbatu atau dalam serat babat tanah jawi lebih dikenal dengan " Kundi Kucir " oleh Mbah Abu Ghonaim. Bentang wilayah Desa Bumiaji berbukit (perbukitan/pegunungan pada umumnya kondisinya subur.Â
Desa Bumiaji terbagi menjadi 4 Dusun, yaitu Dusun Banaran terdiri dari 5 Rukun Warga (RW) dan 19 Rukun Tetangga (RT), Dusun Beru terdiri dari 2 RW dan 4 RT, Dusun Binangun terdiri dari 3 RW dan 12 RT, Dusun Tlogorejo terdiri dari 2 RW dan 4 RT. Wilayah Desa Bumiaji di sebelah utara berbatasan dengan Desa Bulukerto, di sebelah timur berbatasan dengan Desa Giripurno Di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pandanrejo.Â
Dan di sebelah Barat berbatasan dengan Dengan Desa Sidomulyo. Dilihat dari tata guna tanah, Desa Bumiaji terbagi sebagai berikut : sawah irigasi teknis 70 Ha, sawah irigasi semi teknis 27 Ha, tegal / ladang 212 Ha, pemukiman 55,2 Ha, pemukiman real estate 6 Ha, tanah kas Desa 33,08 Ha, lapangan 2,3 Ha, perkantoran / pemerintahan 2.3 Ha, Jalan 28.6 Ha, sekolah 3.4 Ha.
Masalah utama yang dihadapi masyarakat ialah masih mengalami kesulitan dalam pemberdayaan manusia tentang ilmu pengetahuan dibidang ketahanan pangan, pengolahan pasca panen serta masyarakat belum mempunyai kreatifitas mengolah hasil pertanian sebagai produk dan menyebar luas serta mengoptimalkan hasil produksi pertanian sehingga petani mendapatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan.Â
Bahwa perlunya pemberdayaan manusia dibidang urban farming sehingga masyarakat tidak tergantung pada pertanian konvensional dan mampu mengembangkan hasil pasca panen sehingga menjadi kampung tangguh dalam lingkup ketahanan pangan.
Rangkaian kegiatan yang dilakukan disana meliputi pembukaan acara kegiatan PMM, melakukan sosialisasi budidaya tanaman telang dan rosella, melakukan praktik budidaya tanaman telanh dan rosella, melakukan sosialisasi pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) dari limbah sayuran dan buah-buahan, melakukan pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) dari limbah sayuran dan buah-buahan, melakukan kontroling perkembangan POC (Pupuk Organik Cair) selama 2 hari sekali selama 14 hari, melakukan sosialisasi pembuatan pestisida nabati dari daun mahoni dan pepaya, melakukan pembuatan pestisida nabati dari daun mahoni dan pepaya, melakukan sosialisasi pembuatan teh dan cara pengemasan teh telang dan rosella, melakukan pembuatan teh dan melakukan pengemasan teh telang dan rosella dan kegiatan yang terakhir yaitu penutup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H