Mahasiswa pmm umm kel 01 gel 10 didesa bocek langsung terjun untuk mengunjungi kebun atau rumah dari beberapa petani cabai dan kelompok tani yang berada di desa supiturang untuk melakukan silaturahmi dan juga mempertanyakan permasalahan atau kendala para petani cabai dalam kondisi pandemi COVID-19. Melihat proses para petani cabai dalam memanen cabai dan langsung diserahkan kepada pengepul tanpa adanya kesepakatan akad dalam proses pemasaran cabai. Dampaknya para petani tidak dapat mendapatkan hasil langsung dari yang mereka tanam pada awal proses tetapi mendapatkan uang pada akhir penjualan dengan sesuai harga pasar. Guna mendapatkan nilai tambah, mahasiswa pmm umm memberikan inovasi terbaru dengan mengelola cabai menjadi produk sambal yang berkualitas.
Mahasiswa pmm umm sangat optimis dengan inovasi produk terbaru yang dilakukan oleh teman-teman kelompok pmm umm. Inovasi produk sambal yang dinamakan dengan sambal bocek yang memberikan banyak varian seperti sambal daun jeruk, sambal nanas dan sambal teri yang menjadi alternatif para petani cabai agar tetap merasakan rasa pedas dengan berbagai macam varian dimanapun dan kapanpun dan juga mendapatkan nilai tambah yang langsung mendapatkan hasil diawal penjualan. Terlebih ditengah kondisi harga cabai yang tidak menentu, dengan memberikan inovasi cabai dijadikan sambel bocek ini semakin hari semakin berkembang dan dengan mudah diterima oleh masyarakat luas terkhusus untuk masyarakat di desa bocek.
Sambal kemasan yang di buat oleh mahasiswa pmm umm ini juga mudah dibawa kemanapun dan dimanapun dan tahan lama dengan bermacam variasi rasa. Dan juga pmm umm membagikan hasil produk terbarunya berupa sambel bocek kepada beberapa kalangan seperti kepada umkm batik, kepada kepala desa bocek dan juga kepada dosen pembimbing lapang (DPL) agar merasakan hasil inovasi dari pmm umm untuk desa bocek. Kepala desa bocek dan DPL Â juga menyambut dengan baik dan mendukung secara penuh karena menjadi solusi dalam mengantisipasi fluktuasi dalam harga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H