Mohon tunggu...
Siti Nur Aisyah
Siti Nur Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang

Selalu Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

UMKM Krupuk Bisa Jadi Ikon Desa Segodorejo, Jombang

22 April 2021   08:27 Diperbarui: 22 April 2021   08:34 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang terkena dampak dari pandemi Covid-19. Tidak sedikit usaha yang jatuh karena minimnya roda perekonomian selama berbulan-bulan.

Namun di tengah minimnya roda perekonomian itu, masih ada di antara para pengusaha UMKM yang berusaha bertahan dan mencoba bangkit kembali. Bahkan ada UMKM yang tidak hanya bertahan tetapi justru bergerak ke arah lebih positif dengan memberikan semangat yang patut dibanggakan.

Pada beberapa waktu ini (9/4/2021)PMM UMM Kelompok 53 Gelombang 4 mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan program kegiatan mengikuti pengolahan pada UMKM Krupuk di Desa Segodorejo, Kecamatan Sumobito, Jombang, Jawa Timur.

UMKM ini sudah berdiri sejak puluhan tahun yang lalu. Mayoritas penduduk Desa Segodorejo banyak yang memiliki usaha Krupuk, tentunya Krupuk yang dihasilkan memiliki ciri khas tersendiri. Tidak heran jika Desa Segodorejo terkenal dengan Krupuknya. Selain itu, saat melewati kawasan Desa Segodorejo tidak jarang melihat jejeran banyak Krupuk yang di jemur di lingkungan sekitar dan warga melakukan aktivitas pengolahan hingga penggorengan.

Meskipun dalam keadaan pandemi seperti ini UMKM Krupuk tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa. Bahkan menurut Edi salah satu pemilik UMKM Krupuk Desa Segodorejo "Sehari biasanya kita memproduksi 7 kuintal krupuk yang sudah di goreng dan nantinya ada pelanggan tetap yang setiap harinya membeli untuk dijual keliling di berbagai daerah". Dengan demikian mereka tetap bisa melangsungkan aktivitasnya.

Dokpri
Dokpri
Kelompok 53 mengikuti proses pembuatan Krupuk dari mulai awal hingga akhir dengan menggunakan alat yang tradisional dan juga alat yang modern. Selain itu Kelompok 53 juga membantu proses pengolahan bersama karyawan di UMKM Krupuk tersebut. Tidak hanya itu Kelompok 53 juga memberikan ide penjualan untuk meningkatkan penghasilan dan produktivitas UMKM Krupuk di tengah pandemi seperti ini.

PMM UMM Kelompok 53 memberikan penyuluhan dan sosialisasi mengenai promosi penjualan melalui media online. Saat ini penggunaan media promosi sangat dibutuhkan untuk membantu promosi dan pemasaran dari poduk yang telah dibuat. Kebutuhan media bisa dilakukan melalui media cetak, elektronik maupun secara langsung. Dalam hal ini Kelompok 53 memberikan arahan kepada pemilik UMKM Krupuk dengan menggunakan aplikasi Shopee. Dimas salah satu perwakilan kelompok menjelaskan proses penjualan melalui Shopee "Awalnya harus download terlebih dahulu, kemudian mendaftarkan akunnya, jika sudah ada akun kemudian klik profil saya dan memilih toko saya. Disinilah awal untuk penjualannya".

Tidak hanya itu, Kelompok 53 juga memberikan wawasan langsung mengenai packaging yang menarik untuk di jual melalui online. "Untuk wadahnya agar Krupuk dapat bertahan lama dan konsumen mudah menyimpannya dapat menggunakan standing pouch. Untuk ukurannya bisa 250 gram hingga 1000 gram. Kemudian untuk identitasnya dapat menggunakan stiker merk yang menarik sebagai label pada kemasan". Inka sebagai perwakilan Kelompok 53 mengutarakan ide yang Kelompok 53 telah rancang dari mulai wadah hingga identitas produk tersebut.

Dengan demikian Kelompok 53 berharap agar UMKM Krupuk Desa Segodorejo dapat terus meningkat dari segi kualitas hingga penjualannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun