Menurut beberapa sumber terpercaya, osteoarthritis merupakan suatu jenis arthritis yang terjadi ketika jaringan yang fleksibel pada ujung tulang mengalami keausan. Ausnya jaringan pelindung di ujung tulang (tulang rawan) yang terjadi bertahap dan semakin parah. WHO Melaporkan 40% penduduk dunia yang lansia akan menderita osteoarthritis, dari jumlah tersebut 80% mengalami keterbatasan gerak sendi. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun. Bisa terjadi pada pria dan wanita. Dan di Indonesia pravelensi osteoarthritis mencapai 5% pada usia <40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan 65% pada usia >61 tahun.
Dengan persentase penyakit OA yang bisa dikatakan cukup tinggi ini tentunya peran untuk bisa membantu masyarakat yang terdampak tidak hanya dilakukan oleh tim medis yang sudah bergelar saja, namun peran mahasiswa yang masih menimba ilmupun bisa sangat membantu memberikan peran, baik dari segi pencegahan maupun penanganan dengan memberikan edukasi dan sosialisasi dari tahap rendah hingga menengah.
Universitas Muhammadiyah Malang menggerakkan seluruh mahasiswanya yang sudah memasuki kriteria yang ditentukan untuk melakukan kerja nyata kepada masyarakat lewat program PMM atau jika dijabarkan merupakan kepanjangan dari Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa, dimana program ini merupakan kerja nyata yang dilakukan selama pandemic covid-19. Dan program ini sudah terbilang sukses selama pelaksanaan awal hingga sekarang dimana diterima dengan baik dikalangan masyarakat umum.
Kelompok PMM UMM 29 berinisiatif untuk merancang program kerja yang menarik dan berhasil menyusun dan mengajukan program kerja dengan judul tersebut sehingga bisa memberikan kebermanfaatan kepada masyarakat. Dengan adanya program kerja tersebut anggota PMM UMM 29 berharap di masa pandemic ini masyarakat tetap bisa menjaga bahkan mengatasi penyakit OA dengan baik. Dan senam osteoarthritis ini bisa dikatakan cukup dan sangat membantu dalam hal tersebut dan dilakukan tidak menghalangi bahkan memberatkan msyarakat dalam melakukan produktivitas bseserta kegiatan sehari-hari. Karena pada dasarnya senam OA ini di desain dengan sangat simple dan juga menarik.
Masyarakat Kelurahan Dinoyo, menerima edukasi dan sosialisasi ini dengan sangat baik, mereka sangat antusias dalam pelaksanaan program kerja yang disusun oleh tim PMM UMM 29. Mereka juga berharap bisa menerapkan senam ini setiap harinya agar keluhan yang mereka rasakan di usia yang sudah tidak muda lagi bisa teratasi waluapun dalam jumlah minimal. Karena pada dasarnya penyakit OA ini memang sangat mengganggu para usia yang rentan terjadi tersebut untuk melakukan aktivitas, baik dari segi aktivitas rutin hingga aktivitas berat yang jarang mereka lakukan. Salah satu masyarakat Kelurahan Dinoyo sampai bertanya “ mbak, senam ini bisa dilakukan setiap hari?” dan kami menjawab dengan menganggukan kepala sambal tersenyum. Hal ini membuktikan bahwa dalam kondisi yang bisa dibilang tidak memungkinkan untuk sembuh, karena penyakit OA ini memang sudah wajar terjadi pada lansia tapi mereka tetap berkeinginan tinggi untuk bisa meminimalisir keluhan yang mereka rasakan. Dan semoga program ini bisa bermanfaat untuk kalangan lansia dan yang merasakan dampak dari penyakit osteoarthritis ini.
“ Tidak ada manusia yang dikatakan baik kecuaki mereka bermanfaat bagi sesame dan tidak ada yang tidak mungkin terjadi, kecuali kita sudah menyerah sebelum melakukan usaha yang maksimal. Jangan menjadi sombong dengan hanya berusaha tapi melupakan do’a. segalanya akan lebih baik dan menjadi baik, jika disana ada usaha dan do’a yang setelahkanya kita hanya bisa pasrah dengan ketentuan yang Maha Kuasa” (PMM UMM 29)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H