Batu -- Irigasi pada prinsipnya adalah upaya mengalirkan air dari suatu sumber tertentu melalui saluran untuk bisa mengairi tanaman dilahan petani.Tapi apa jadinya bila saluran irigasi yang seharusnya bersih dan mampu mengalirkan air dengan lancar, sekarang tersumbat sampah? Dampaknya bisa langsung dan tidak langsung. Dampak secara langsung adalah sampah akan menghambat jalan atau ruang air untuk mengalir, sehingga air menjadi sedikit atau lambat sampai di sawah petani, sampah masuk ke sawah petani, saluran terlihat kotor dan ini mengganggu pemandangan serta estetika lingkungan.Sedangkan dampak tidak langsungnya berupa penurunan kualitas air irigasi karena terkontaminasi oleh sampah, potensi kehilangan air irigasi karena air meluap disebabkan volume saluran sudan berkurang, petani kesulitan dalam pemeliharaan tanaman padi karena sampah berserakan di sawah, dan potensi penurunan hasil panen.
Untuk membuat irigasi bersih langkah paling jitu adalah tidak membuang sampah ke saluran irigasi atau ke sungai yang nantinya akan masuk ke saluran irigasi. Cara agar sampah tidak dibuang ke sungai atau irigasi bisa dengan membuang sampah pada tempatnya, mengelola sampah dengan memisahkan jenisnya --organik dan non organik, menggunakan kembali barang-barang yang masih layak secara fungsi, kualitas dan kesehatan, atau memproses sampah menjadi barang lain yang lebih bermanfaat dan bernilai ekonomi.
Pilihannya pengelolaan sampah cukup beragam, tetapi sebagian masyarakat tidak mengmbil salah satu dari pilihan tersebut. Alasannya sulit, tidak ada waktu, tidak praktis dan lainlain.Sehingga seperti yang dapat kita lihat sehari-hari, saluran irigasi dan sungai berisi sampah.
Harapan dari kegiatan ini bisa membuat warga Dusun Klerek selalu menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarang dan bisa menciptakan yang bersih dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H